Plt Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam. DOK website Dikti Kemdikbud
Plt Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam. DOK website Dikti Kemdikbud

Program Dana Padanan Kedaireka 2024 Dibuka, Tersedia Anggaran Rp750 Miliar

Renatha Swasty • 03 Oktober 2023 09:50
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali membuka program Dana Padanan untuk Tahun Anggaran 2024. Ditjen Diktiristek mengalokasikan anggaran sekitar Rp750 miliar untuk pendanaan yang sebelumnya dikenal dengan Matching Fund ini.
 
Program ini memberikan pendanaan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Pendidikan Tinggi, Nizam, menyebut pembukaan Program Dana Padanan 2024 sengaja lebih awal.
 
Hal ini agar insan perguruan tinggi memiliki waktu yang cukup untuk segera merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal dapat dilakukan tahun ini. Sebab, selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program.

“Karena untuk menghasilkan produk yang betul-betul untuk siap diproduksi, dihilirkan, tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saya mendorong untuk bisa dilakukan evaluasinya di tahun N-1, sehingga pada tahun N bisa diselenggarakan seoptimal mungkin sehingga hasilnya optimal,” kata Nizam saat peluncuran Program Dana Padanan 2024 dikutip dari laman Dikti Kemdikbud, Rabu, 3 Okotber 2023.
 
Nizam berharap lewat program Dana Padanan ini dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri. “Saya berharap dan meminta pada seluruh sivitas akademika untuk memastikan hal tersebut, pun saya mengharapkan komitmen dari mitra yang konkret,” kata Nizam.
 
Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam, menjelaskan program Matching Fund-Kedaireka pada tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi. Program Matching Fund mengalami peningkatan peminat luar biasa
dari 2021 hingga 2023.
 
Pada 2021, ada sekitar 1.270 proposal yang masuk, tahun 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan tahun 2023 sebanyak 5.600 proposal. “Tentunya, ini diakibatkan adanya animo Insan Dikti yang sangat tinggi. Dari tahun ke tahun, tahapan pengajuannya pun terus kami perbaiki agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas,” ujar Didi.
 
Terdapat beberapa pembaruan pada Program Dana Padanan 2024 berdasarkan masukan, studi, dan observasi pada program sebelumnya. Pengusul kini sudah memasukan proposal lengkap sejak awal pengusulan.
 
Pada 2023, ada proposal awal, kini pada 2024 tidak ada proposal awal. Sejak awal, pengusul sudah mengajukan proposal lengkap.
 
"Sehingga sudah akan bisa dievaluasi kelayakan dari inovasi kegiatan dan juga rasionalitas dalam nilai anggaran yang diajukan karena itu semua merupakan bagian dari mekanisme evaluasi,” papar tim ahli Program Dana Padanan, Setyawan.
 
Setyawan mengingatkan pembaruan ini diperhatikan dengan saksama. Terdapat rincian lain yang penting untuk diketahui pengusul dan mitra tidak hanya pada proses pengajuan proposal.  
 
Tahun ini, Program Dana Padanan bahkan memberikan kesempatan bagi mitra untuk mendeskripsikan permasalahannya. “Kami ingatkan dalam forum ini, gunakan panduan 2024. Jangan menggunakan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Bapak/Ibu harus cermat betul dengan panduan 2024,” tegas Setyawan.
 
Pengusulan proposal Program Dana Padanan dibuka mulai 1- 31 Oktober 2023. Perguruan tinggi dan industri dapat mendaftarkan diri dan melihat panduan lengkap di laman www.kedaireka.id.
 
Baca juga: Ikut Kedaireka, Intip 5 Strategi Sukses Pitching di Depan Mitra

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan