"Delegasi Kedutaan Besar RRC di Indonesia mengunjungi ITS untuk lebih menjajaki perluasan kolaborasi dalam sektor ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (iptekin)," kata Rektor ITS, Mochamad Ashari, dalam siaran pers, Kamis, 8 Juni 2023.
Ashari menyampaikan ITS sejatinya telah merancang pengembangan iptekin melalui pembangunan Science Techno Park (STP). STP ITS bertujuan menjadi pusat inovasi dan kolaborasi yang mampu menghubungkan antara akademisi, peneliti, dan industri.
“Dengan begitu akan mendorong pengembangan teknologi yang inovatif dan berdampak positif,” ujar Ashari.
Di sisi lain, Ashari melihat RRC memiliki kekayaan riset yang banyak berfokus pada bidang iptekin. Hal ini memberikan peluang besar bagi ITS untuk perluasan kerja sama dan saling memanfaatkan keahlian dan penelitian oleh kedua belah pihak.
“Kerja sama dalam bidang riset dan inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan,” tutur guru besar Teknik Elektro tersebut.
Dia menyebut kerja sama dengan RRC ini bukan yang pertama. ITS telah memiliki nota kesepahaman dengan berbagai universitas di RRC dalam hal penelitian bersama serta mobilitas mahasiswa dan dosen.
Selain itu, ITS juga tergabung dalam beberapa konsorsium yang melibatkan RRC seperti ACNET-EngTech, Smart Ocean, dan Belt and Road Architectural University International Consortium (BRAUIC). “Kami juga telah menjalin kolaborasi bersama dua industri besar milik RRC, yaitu Huawei dan ZTE,” beber Ashari.
ITS juga menggelar beberapa program yang melibatkan RRC tahun ini, antara lain Commtech Nusantara pada Januari 2023 berhasil melibatkan 11 mahasiswa dari Harbin Institute of Technology (HIT) dan Dalian University of Technology (DUT). Lalu, program Project-Based Learning dengan KONE dan BRAUIC akan berlangsung pada Juni-Agustus, bahkan pada November 2023, ITS juga akan menjadi tuan rumah BRAUIC Presidential Forum.
Forum diskusi antara RRC dan ITS untuk penjajakan perluasan kerja sama kali ini bertujuan memperkuat transfer teknologi dari universitas, pusat penelitian, dan industri di RRC ke Laboratorium ITS. Selain itu, kerja sama penelitian bersama dan proyek inovasi antara universitas, pusat penelitian, dan industri di China dengan ITS dan EPI-Unet (Eastern Part of Indonesia University Network) juga menjadi fokus kolaborasi.
Counsellor for Cultural Affairs Kedubes RRC di Indonesia Yifanping menyambut baik upaya perluasan kerja sama ini dan berharap dapat segera ditindaklanjuti. Dia memastikan Kedubes RRC siap mendukung dan memfasilitasi pengiriman mahasiswa, dosen, dan staf ITS ke universitas, pusat penelitian, dan industri di China.
Ashari berharap kolaborasi dalam bidang iptekin semakin meningkat dengan adanya kerja sama yang semakin erat antara ITS dan RRC. “Semoga hal ini diharapkan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak (ITS dan RRC) serta berkontribusi dalam kemajuan teknologi dan inovasi di Indonesia,” ujar Ashari.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa ITS, Teknologi Membran untuk Pengolahan Biogas Limbah POME |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id