Pegiat literasi dan juga dosen, Suradi, mencoba menggarap serius kisah dan pengalaman guru saat mengajar hingga pensiun. Suradi memotret para guru yang mengabdi di SMAN 8 Jakarta sejak 1958 hingga 2020.
Suradi memberi judul bukunya: Jalan Sunyi di Taman Bukit Duri: Guru-guru yang Mengabdikan Dirinya untuk SMAN 8 Jakarta. Buku ini akan diterbitkan Kakilangit, Prenada Media Group, pertengahan Juli nanti.
SMAN 8 Jakarta atau biasa disingkat Smandel adalah salah satu sekolah negeri yang mampu mempertahankan prestasi akademik selama puluhan tahun. Bahkan saat memasuki era zonasi dan afirmasi saat ini, sekolah yang terletak di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, ini mampu melakukan berbagai terobosan dan strategi untuk tetap menjaga nama baik sekolah dan prestasi siswa di bidang akademik dan nonakademik.
Suradi adalah alumni dan pernah mengabdi sebagai guru di SMAN 8 Jakarta selama 11 tahun (1989 hingga 2000). Suradi juga lama berprofesi sebagai jurnalis. Akses dan jaringan yang kuat di berbagai lini alumni SMAN 8 Jakarta memudahkan dia mengumpulkan bahan dan riset tentang guru-guru SMAN 8 Jakarta.
Buku yang dia buat dipersembahkan dalam rangka 66 tahun SMAN 8 Jakarta. Dia juga ingin membagikan pengalaman mengajar para guru Smandel untuk dunia pendidikan di Indonesia.
"Perlu proses riset, wawancara, dan penulisan selama 3 tahun," kata Suradi, Sabtu, 29 Juni 2024.
Pengalaman 51 guru dan 3 kepala sekolah
Buku setebal 560 halaman ini menceritakan pengalaman sebanyak 51 guru. Kisah mereka disunting dengan bahasa jurnalistik yang enak dibaca. Untuk memperkuat cerita, Suradi membubuhkan foto.Dia berharap kalangan pendidik dan masyarakat umum dapat mendapat manfaat dari buku ini. "Mengingat sudah ribuan alumni SMAN 8 yang tersebar di berbagai daerah dengan berprofesi beragam. Mulai dokter, ekonom, birokrat, teknokrat, lawyer, pendidik, pengusaha, hingga wiraswasta," kata dia.
Selain itu, Suradi juga menulis pengalaman kepemimpinan tiga kepala skeolah di masa krusial SMAN 8 Jakarta, yakni Agusman Anwar yang melahirkan motto SMAN 8 Rajawali Emas: Cerdas, Tangguh, dan Peduli; lalu upaya Rita Hastuti yang berupaya tetap menjaga kompetensi sekolah pada masa covid-19; dan Mukhlis M Lizar yang memimpin di era zonasi dan afirmasi.
"Semua dihadapkan pada tantangan berat, tapi kepemimpinan yang hebat dan kolaborasi yang sinergis melahirkan capaian yang luar biasa," kata dia.
Baca: Perpusnas Mencari Pustakawan Berprestasi, Terjaring 15 Finalis |
Kisah para guru SMAN 8 Jakarta ini diberi pengantar oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nunuk Suryani. Ada juga sambutan dari Ketua Ikatan Alumni SMAN 8 Jakarta yang juga Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) M Herindra.
"Banyak kenangan, kesan, dan cerita yang masing-masing punya setting-nya sendiri di dalam buku ini. Dan itulah yang saya ingin jahit." kata Suradi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id