Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag

Pendaftar PTKIN Turun Terus, Menag Yaqut Dorong Cara Baru Menarik Camaba

Renatha Swasty • 25 Juni 2024 10:21
Jakarta: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengkritisi turunnya angka pendaftar masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Jumlah pendaftar di PTKIN pada 2022 mencapai 100.879 siswa, tahun 2023 sebanyak 97.115 siswa, dan tahun 2024 sebanyak 93.819 siswa.
 
“Pasti ada sesuatu yang kurang dari kita, bisa jadi cara kita mensyiarkan pentingnya kuliah di PTKIN ini masih kurang atau kita masih sering menggunakan cara-cara lama dari cara-cara baru agar anak-anak SMA itu tertarik masuk UIN atau PTKIN,” kata Yaqut saat membuka Sistem Seleksi Elektronik (SSE) Ujian Masuk (UM) PTKIN 2024 di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung dilansir dari laman kemenag.go.id, Selasa, 25 Juni 2024.
 
Yaqut mengatakan PTKIN mestinya belajar dari cerita sukses madrasah. Dia menyebut anak-anak banyak berburu sekolah di madrasah yang bahkan sudah melampaui sekolah-sekolah umum.

"Pasti ada success story ada di dalam madrasah yang bisa kita ambil hikmah atau cara kita mempromosikan PTKIN sehingga jumlah peminat dan pendaftar sama,” ujar dia.  
 
Dia menduga ada yang luput dari cara pandang merekrut anak-anak masuk ke PTKIN. Yaqut mengatakan sebenarnya sistem seleksi elektronik ujian masuk PTKIN sudah cukup menjadi cara mengajak anak-anak berkuliah di PTKIN.
 
“Secara tidak langsung sebenarnya kita menyadari warna digital itu jadi dunia anak sekarang, tetapi di lain sisi, cara mempromosikan perguruan tinggi kita belum mengikuti dunia anak-anak kita. Saya tidak banyak menemui, misalnya PTKIN yang secara agresif mau memberitakan atau menyampaikan, cerita PTKIN di media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok tentang PTKIN,” ujar dia.
 
Ia mendorong masing-masing PTKIN membuat tim khusus bermain di media sosial. Sehingga, lebih aktif membicarakan soal kampus.
 
“Karena tanpa itu, saya kira juga akan berat, anak-anak kita itu lebih banyak berinteraksi dengan media sosial dibanding dengan kita, mereka mendapatkan informasi jauh lebih banyak dari media sosial dibanding melalui kita secara offline,” ujar dia.
 
Yaqut mengatakan tidak cukup kalau hanya mengandalkan forum-forum offline. Sebab, intervensi ke media sosial penting dan tidak kalah penting adalah kontennya.
 
“Jadi, kontennya jangan kaku-kaku, kontennya harus memiliki cara berpikir anak-anak sekarang tanpa harus menyebut PTKIN mana saya sudah melihat PTKIN yang sudah mulai bermain di media sosial, tetapi kontennya kurang menarik,” ucap dia.
 
Selain itu, dia meminta meningkatkan kolaborasi dengan sekolah-sekolah menengah atas atau sekolah umum maupun madrasah. Hal itu agar mengetahui cara pihak sekolah menyampaikan ke anak didik terkait PTKIN.
 
“Karena tanpa begitu, ini sebenarnya sudah pernah saya sampaikan dalam sejumlah kesempatan, tapi saya belum melihat ada upaya untuk kesitu. Saya kira kita harus saatnya menjemput bola, tidak hanya menunggu,” katanya.
 
Dia mendorong mendatangi sekolah-sekolah dan mengampanyekan PTKIN kepada anak-anak. Kemudian, merekrut alumni-alumni, terutama yang memiliki nama besar agar menarik anak-anak mau kuliah di PTKIN.
 
Tidak kalah penting, kata dia, adalah beasiswa. Menurutnya, tawaran beasiswa dalam situasi ekonomi seperti sekarang ini akan menjadi menarik.
 
“Kita harus cari cara di saat situasi seperti ini. Beasiswa ini bisa menjadi daya tarik buat anak-anak kita,” tutur dia.
 
Ia menyampaikan banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengejar ketimpangan antara pendaftar dan peminat dan mau mengelaborasi dan sedikit berpikir keras untuk mengejar ketertinggalan.
 
“Saya memiliki optimisme yang kuat atas PTKIN, karena apa yang diajarkan di PTKIN ini berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), kita memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh PTN. Dan saya meyakini di tengah gempuran ideologi budaya yang serba borderless, tidak ada batasan, ilmu-ilmu yang diajarkan di PTKIN itu bisa menjadi benteng pertahanan terakhir,” tutur dia.
 
Baca juga: 7.114 Peserta Ikut Seleksi UM-PTKIN 2024 di UIN Jakarta 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan