Acara dihadiri 11 Duta Besar dan Kuasa Usaha negara sahabat di Asia Tenggara, Afrika Utara, dan Afrika Sub-Sahara. Diskusi yang dipimpin Wakil Rektor Unpad, Arief Kartasasmita, berfokus pada penjajakan peluang-peluang kerja sama baru.
Dikutip dari laman kemlu.go.id, Dubes Dindin Wahyudin, staf ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, menekankan pentingnya memperkuat kerja sama yang didasari pada semangat Dasasila Bandung dan kerja sama Selatan-Selatan. Pertemuan diharapkan akan membuka peluang kemitraan konkret di bidang pendidikan tinggi dan riset antara Asia dan Afrika sebagai dua kawasan yang dinamis.
Arief menjelaskan salah satu program di Unpad, yakni Unpad Going Global. Ini adalah pintu gerbang inisiatif bersama untuk pertukaran mahasiswa, pembimbingan bersama, program joint degree, dan riset internasional.
Duta Besar yang hadir turut berbagi pandangan sesuai perspektif negaranya masing-masing. Duta Besar Mozambik menyoroti minat yang berkembang dari mahasiswa Afrika di bidang teknologi informasi.
Tunisia berminat dalam beasiswa farmasi. Nigeria berfokus pada kemitraan pertanian, dan Tanzania bersama Kenya menunjukkan minat dalam ilmu kelautan dan teknik geologi. Atase Pendidikan Malaysia berharap perluasan kerja sama program gelar joint degree pascasarjana dengan universitas-universitas di Malaysia.
Kemlu dan Unpad berkomitmen mengadakan kegiatan lanjutan untuk membangun momentum kerja sama yang dihasilkan selama pertemuan ini. Kemlu siap memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama pendidikan dan riset perguruan tinggi di Indonesia dengan negara-negara sahabat.
| Baca juga: Unpad Jajaki Kerja Sama dengan Negara-Negara ASEAN dan Afrika |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
