Peluncuran prodi baru Magister Kebijakan Pendidikan. DOK UNY
Peluncuran prodi baru Magister Kebijakan Pendidikan. DOK UNY

UNY Punya Prodi Baru, Magister Kebijakan Pendidikan

Renatha Swasty • 12 Desember 2022 11:16
Jakarta: Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuka program studi baru. Program studi baru itu, yakni Magister Kebijakan Pendidikan.
 
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Edi Purwanta menjelaskan berdirinya Prodi S2 Kebijakan Pendidikan (S2 KP) ini menjadi sebuah awal baik. Pihaknya berharap beberapa tahun ke depan Prodi Kebijakan Pendidikan sudah dapat mendirikan Program Doktor Kebijakan Pendidikan (S3 KP).
 
"Mengingat, beberapa Prodi di FIP sudah memiliki jenjang S3 seperti Manajemen Pendidikan (MP), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Bimbingan Konseling (BK). Apalagi, Prodi S2 Kebijakan Pendidikan diperkuat oleh empat Guru Besar/Profesor dan tujuh Doktor," ujar Edi dikutip dari laman uny.ac.id, Senin, 12 Desember 2022.

Edi berharap Magister KP bisa melahirkan generasi unggul yang berguna bagi masyarakat luas, mudah dalam mencari kerja, serta menciptakan lapangan kerja. Ketua Prodi S1 Kebijakan Pendidikan Ariefa Efianingrum mengatakan kebijakan pendidikan dibangun memperhatikan kompleksitas konteks pendidikan.
 
Dia menyebut keilmuan Kebijakan Pendidikan memiliki peran penting yaitu sebagai landasan dan instrumen bagi pembangunan pendidikan di Indonesia.
 
Professor of Education at the University of Humanistic, Utrecht, Wil Veugelers, menjelaskan Kebijakan Pendidikan terdiri atas beberapa level. Mulai dari internasional, nasional, lokal, hingga sekolah yang langsung melaksanakan kurikulum tersebut.  
 
Wiel mengingatkan bila ada kurikulum baru sangat penting disosialisasikan. Mengingat, banyak kendala di lapangan yang terjadi, seperti keragaman interpretasi guru, SDM di sekolah yang kadang belum tercukupi, serta fasilitas sarana dan prasarana di sekolah yang kurang memadai.
 
Dia juga mengatakan kurikulum yang bagus namun tidak disosialisasikan maksimal hasilnya juga tidak akan maksimal. “Sudah merupakan hal yang wajar bila di lapangan hal ideal tidak bisa terjadi karena kurangnya sosoalisasi. Apalagi, saat ini sering sekali berganti kurikulum, sedangkan kurikulum yang lama belum bisa diterapkan maksimal, “ ujar Wiel.
 
Guru Besar FIP UNY Siti Irene mengatakan dampak positif desentralisasi pendidikan yaitu bisa disesuaikan dengan kondisi dan situasi di masyarakat. Dia menyebut dengan adanya desentralisasi ini pemerintah daerah setempat harus mengawal dan berkolaborasi dengan sekolah.
 
Dia mengingatkan peran leadership/kepemimpinan dari kepala sekolah juga sangat dibutuhkan. Sehingga, pelaksaanaan desentralisasi bisa maksimal.
 
Baca juga: Hindari 4 Hal Ini Ketika Bingung Pilih Jurusan Kuliah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan