Suasana belajar di SDK Hikong, Kabupaten Sikka, NTT. (MGN/Ignas Kunda)
Suasana belajar di SDK Hikong, Kabupaten Sikka, NTT. (MGN/Ignas Kunda)

Erupsi Gunung Lewotobi, Kemendikdasmen Siapkan Pembelajaran Darurat

Renatha Swasty • 13 November 2024 10:39
Jakarta: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan gangguan pada 66 satuan pendidikan di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura dengan 458 guru dan 5.383 siswa terdampak langsung. Selain itu, 17 dari 66 satuan pendidikan tersebut mengalami kerusakan pada gedung dan sarana pendidikan lainnya.
 
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen memastikan anak-anak terdampak bencana tetap mendapatkan akses pendidikan, walaupun dalam situasi darurat. Kementerian menyiapkan pembelajaran darurat.
 
"Kami berupaya menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasilitas darurat serta dukungan psikososial,” ujar Sekretaris Jenderal, Suharti, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 13 November 2024.

Kemendikdasmen mengoordinasikan layanan pendidikan darurat di beberapa titik pengungsian bersama pemerintah daerah setempat. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di delapan lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.
 
Sementara itu, tiga tenda dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial saat ini digunakan untuk kelas darurat.
 
“Kami akan melakukan pendampingan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat ini melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana,” papar dia  Suharti.
 
Baca juga: Terpapar Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi, Pelajar Alami Batuk Pilek

Saat ini, bantuan dukungan pendidikan yang telah disiapkan Kemendikdasmen meliputi:
  1. Penambahan tenda ruang kelas darurat dan fasilitas belajar bagi siswa sebanyak 15 unit
  2. Paket perlengkapan belajar sebanyak 1.570 paket
  3. Paket masker dan family kit
  4. Buku bacaan non teks pelajaran sebanyak 3.464 eksemplar
  5. Bantuan dana.
Kemendikdasmen juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk rehabilitasi sarana pendidikan yang rusak. Sejumlah organisasi mitra turut serta menyediakan layanan dukungan psikososial, distribusi perlengkapan sekolah, dan mendukung upaya pendataan dan respons pendidikan dalam situasi darurat.
 
Kemendikdasmen akan memastikan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi.
 
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, mitra organisasi kemanusiaan, dan pihak terkait untuk memberikan dukungan maksimal dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan pascabencana,” tutur Suharti.
 
Saat ini pendataan kerusakan sarana dan prasarana satuan pendidikan masih berlangsung. Sebanyak 11 satuan pendidikan di Kecamatan Titehena digunakan sebagai lokasi pengungsian bagi masyarakat terdampak, mengakibatkan terganggunya layanan pendidikan di sekolah tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan