Khalifah Bayt Mohammadi Indonesia Dr KH Mauhibur Rokhman bersama Mursyid Bayt Mohammadi Mesir, Syekh Prof Dr Muhammad Abdusshomad Mehanna. Foto: Dok Istimewa
Khalifah Bayt Mohammadi Indonesia Dr KH Mauhibur Rokhman bersama Mursyid Bayt Mohammadi Mesir, Syekh Prof Dr Muhammad Abdusshomad Mehanna. Foto: Dok Istimewa

Ulama Senior Al Azhar Mesir Akan Resmikan Bayt Mohammadi Indonesia

Wandi Yusuf • 06 Januari 2025 05:44
Jakarta: Sejumlah guru besar dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir direncanakan menghadiri peresmian Bayt Mohammadi Indonesia di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Peresmian dilakukan pada Rabu, 28 Januari 2025.
 
Guru besar atau syekh yang akan hadir adalah Syekh Prof Dr Muhammad Abdusshomad Mehanna. Dia merupakan Guru Besar Hukum dan Perundang-undangan sekaligus Mursyid Tarekat Muhammadiyyah Syadziliyyah. Hadir pula Syekh Abdul Aziz Asy-Syahawi dan Syekh Yusri.
 
Khalifah atau pimpinan tinggi Bayt Mohammadi Indonesia, Dr KH Mauhibur Rokhman, Lc MIRKH, mengatakan peresmian dilakukan langsung oleh pendiri sekaligus mursyid Bayt Mohammadi dari Mesir.

"Kami berharap peresmian ini menjadi momen penting bagi perkembangan tarekat di Indonesia," kata Mauhibur Rokhman yang juga Rektor Universitas KH Abdul Chalim atau UAC di Mojokerto, melalui keterangan tertulis, Senin, 6 Januari 2025.
 
Berbeda dari lembaga tarekat lain, Bayt Mohammadi tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, melainkan juga dalam bidang sosial, pengembangan sumber daya manusia (SDM), bahkan dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan masyarakat.
 
Menurut Mauhibur Rokhman, sejak didirikan di Mesir, Bayt Mohammadi telah menjalankan fungsi seperti memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat bahkan menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu.
 
“Bayt Mohammadi tetap menjadikan tasawuf sebagai landasan utama dalam tarekatnya, namun juga memberikan sumbangan nyata kepada masyarakat seperti memberikan bantuan sembako dan pelatihan keterampilan,” kata Gus Mauhib, sapaan pria lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini.
 
Bagi dia, masyarakat Indonesia perlu mendalami ilmu agama, khususnya yang berkaitan pada pendidikan akhlak dan penyucian diri seperti yang diajarkan oleh para sufi. Tetapi juga tidak lupa dengan kondisi riil yang dihadapi masyarakat saat ini.
 
“Banyak masyarakat kita yang masih butuh pengayaan skill dan kemampuan diri dalam menghadapi dunia nyata. Kehadiran Bayt Mohammadi di tengah masyarakat diharapkan dapat memberi sumbangsih konkret dalam menggapai kemaslahatan,” kata dia.
 
Baca: Misteri Invasi 'Orang Laut', Penyebab 'Kiamat' Zaman Perunggu

Di Mesir, Bayt Mohammadi adalah tarekat yang lahir di zaman modern, bahkan didirikan oleh Syekh Mehanna yang merupakan tokoh penting dalam pemerintahan Mesir. Menurut Gus Mauhib, beliau mampu melihat kondisi masyarakat secara lebih mendalam.
 
"Corak tarekat seperti ini banyak memberi manfaat kepada masyarakat karena tidak sekadar diajarkan untuk mengenal Tuhannya lebih dekat dengan cara-cara ritual dan pengayaan rohaniyah, tetapi juga diajak melihat persoalan nyata yang sedang dihadapi masyarakat,” kata dia.
 
Gus Mauhib berharap Bayt Mohammadi ini dapat berjalan sesuai yang dicita-citakan oleh Syekh Mehanna, yaitu dapat lebih bermanfaat kepada umat manusia dengan terus mengasah sisi kerohanian pengikutnya.
 
“Bayt Mohammadi mengajarkan cara hidup yang seimbang antara mencari akhirat dan menggapai dunia. Dunia dan akhirat adalah dua hal penting yang harus diraih dengan hati yang jernih,” kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan