"Terutama pentingnya pendidikan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Technology) untuk mendukung pengembangan teknologi," kata Mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dalam episode podcast Endgame terbaru berjudul "Money Matters", dikutip, Senin, 18 September 2023.
Dalam podcastnya, Gita membahas tiga aspek penting yang dapat memengaruhi masa depan ekonomi dan politik di Asia Tenggara, yakni penanaman modal asing langsung (FDI), produktivitas marjinal, dan kepemimpinan.
Pertama-tama, Gita menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan sebagai dasar utama untuk membangun perekonomian suatu negara. Menggunakan data korban jiwa akibat perang dan kekerasan, dia menunjukkan bahwa Asia Tenggara memiliki tingkat fatalitas yang jauh lebih rendah daripada Eropa selama 1.500 tahun terakhir.
Hal ini menandakan fondasi yang kuat untuk stabilitas politik dan keamanan di kawasan tersebut, yang dapat mendukung perkembangan ekonomi di masa depan. Selanjutnya, Gita membahas pentingnya penanaman modal asing (FDI) sebagai indikator keberhasilan ekonomi negara liberal demokrasi.
FDI per kapita di negara-negara ASEAN varian, dengan Singapura menjadi yang paling sukses dalam menarik investasi asing. Kunci untuk menarik modal asing adalah kepastian hukum, yang memberikan kejelasan dalam bisnis dan perhitungan.
FDI adalah salah satu faktor penting dalam memperkuat sistem liberal demokrasi di Asia Tenggara jika didukung oleh upaya penegakkan hukum, transparansi, peningkatan izin usaha, dan stabilitas politik.
Gita juga menyoroti dua isu fundamental di Asia Tenggara, yakni bahasa dan ketimpangan uang beredar. Kurangnya kemampuan berbahasa asing dan mengartikulasikan ide dan gagasan menjadi tantangan utama dalam berhubungan dengan masyarakat global.
Di sisi lain, ketimpangan uang beredar antara negara maju dan negara berkembang dapat diatasi melalui berhutang, perdagangan, dan pencetakan uang, dengan syarat utama tidak ada korupsi.
Terakhir, ia membahas isu kepemimpinan dan peran kepemimpinan dalam mewujudkan perubahan. Gita mengkritik fenomena sensasionalisasi dalam kepemimpinan era pascakebenaran dan menekankan pentingnya pemimpin yang melayani publik.
Meritokrasi dianggap sebagai salah satu solusi untuk memilih pemimpin yang kompeten dan berkomitmen untuk melayani masyarakat. Podcast ini juga mengingatkan kita tentang peran media sosial dalam pemilihan pemimpin dan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kemampuan mereka, bukan popularitas di media sosial.
Di akhir, podcast ini mempertanyakan apakah yang lebih penting, tokoh atau sistem, dan menyoroti peran pemimpin dalam membentuk masyarakat. Gita memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan peluang ekonomi, politik, dan kepemimpinan di Asia Tenggara.
Dengan fokus pada FDI, produktivitas marjinal, dan kepemimpinan, podcast ini mengajak pendengarnya untuk memikirkan cara meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas di kawasan tersebut.
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
Baca juga: Ini Sosok yang Membuat Logo Keketuaan Indoensia di ASEAN 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News