Dilansir dari laman itb.ac.id, Prof. Sjamsul Arifin lahir di Padang pada 11 April 1934. Dia menyelesaikan sekolah dasar di Bukittinggi pada 1946, dilanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Bandung pada 1951, dan menamatkan Sekolah Menengah Atas pada 1954.
Pada 1955, dia melanjutkan studi di bidang Kimia di University of New South Wales, Sydney, Australia, dengan beasiswa Colombo Plan. Sjamsul menyelesaikan pendidikan sarjananya, Bachelor of Science dengan First Class Honours (B.Sc., Hon I) pada 1960.
Lalu, dia memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada 1964 di universitas yang sama di bidang Kimia Organik dan Bahan Alam, di bawah bimbingan Prof. G. W. K. Cavill, seorang pakar Kimia Organik yang mempunyai hubungan dekat dengan dua orang peraih Nobel, Prof. Sir Robert Robinson dari Oxford, Inggris, dan Prof. Robert Woodward dari Harvard, Amerika Serikat.
Kemudian pada 1964, Prof. Sjamsul Arifin Achmad diangkat menjadi dosen di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB). 13 tahun kemudian atau pada 1977, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Kimia Organik Hasil Alam.
Dalam menjalankan tugas tersebut, dia konsisten mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang Kimia Organik Produk Alam dan menulis lebih dari 450 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional hingga 2010.
Dia juga telah membimbing lebih dari 200 Program Sarjana, Program Pascasarjana (S2), dan Program Doktor (S3), melakukan penelitian bersama mahasiswa, dan menulis buku di bidang yang sama. Tiga buku yang telah diterbitkan adalah “Kimia dan Kegunaannya: Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, 2, dan 3”.
Tak hanya itu, dia juga aktif mengembangkan kerja sama ilmiah di tingkat nasional dan regional melalui Jaringan Ilmiah Nasional dan Regional yang membuka banyak peluang interaksi antar ilmuwan.
Prof. Sjamsul juga pernah pernah ditugaskan sebagai dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia (1975-1977) dan sebagai Kepala Pusat Pengendalian Mutu Barang Departemen Perdagangan (1979-1984) untuk mengembangkan sistem akreditasi nasional laboratorium penguji.
Dalam dunia internasional, dia aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti komite Ad-Hoc nasional dan internasional terkait pengembangan kimia produk alam. Sjamsul juga dipercaya sebagai konsultan UNESCO untuk Pilot Project for Chemistry Teaching in Asia (1967-1973), kemudian sebagai anggota kelompok kerja UNESCO untuk pembentukan Federation of Asian Chemical Societies (FACS) (1978) dan anggota dari Kelompok Koordinasi Kimia Asia (ACGC) UNESCO (1988-1992).
Atas jasanya mengembangkan penelitian dan menyosialisasikan ilmu kimia hasil alam di tingkat nasional dan daerah, berbagai penghargaan telah diperolehnya, antara lain: “Pelaksanaan Kegiatan Penelitian – Kriteria Publikasi Jurnal” dari ITB pada tahun 2004, “Penghargaan Sarwono Prawirohardjo” dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2004, dan mendapatkan gelar “Honorary Doctor of Science (D.Sc)” dari Universiti Kebangsaan Malaysia pada tahun 2004 .
Sjamsul pensiun sebagai pengajar pada awal Mei 2004. Setahun kemudian pada tahun 2005, beliau kembali mendapatkan penghargaan, yakni Habibie Award.
Sjamsul menikah dengan Kartini Sjamsul pada 1958 dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Ir. Strasfiatri Auliana, Adrian Erlangga, S.H., MBA, dan Dr. Tania Nilamsari.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir dan penghargaan atas jasa, darma bakti, serta pengabdian kepada ITB, negara dan bangsa semasa hidupnya, almarhum disemayamkan dan dilepas di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung pada Kamis, 4 Juli 2024.
Prosesi pelepasan jenazah Sjamsul berlangsung khidmat. Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, menyampaikan belasungkawa atas wafatnya almarhum.
Semasa hidup, Sjamsul telah menapaki perjalanan panjang di dalam kariernya. Dia juga merupakan sosok terhormat yang banyak berjasa tidak hanya bagi ITB, namun bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
"Selamat jalan Prof. Sjamsul, terima kasih atas segala dedikasi dan pengabdiannya. Doa kami semua menyertai Bapak, semoga berada dengan tenang di sisi Allah SWT," ujar Rina.
| Baca juga: Berpulang, Selamat Jalan Guru Besar Purnabakti ITB Harsono Pringgoprawiro |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id