Wakil Rektor I ITS, Adi Soeprijanto (kedua dari kanan), saat menerima penghargaan di Shenzhen, China. DOK ITS
Wakil Rektor I ITS, Adi Soeprijanto (kedua dari kanan), saat menerima penghargaan di Shenzhen, China. DOK ITS

Pandemi Bawa Berkah, ITS Sabet Penghargaan dari UNESCO Berkat Inovasi Pembelajaran Digital

Renatha Swasty • 12 Desember 2023 14:18
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih penghargaan internasional. Pembelajaran berbasis digital saat pandemi covid-19 di ITS memperoleh penghargaan dari UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
 
ITS bersaing ketat dengan 131 perguruan tinggi dari 42 negara yang lolos seleksi untuk meraih penghargaan UNESCO-ICHEI Higher Education Digitalization Pioneer Case Award. Penghargaan diberikan atas pengembangan akademik ITS selama 2020-2022 bertajuk "Intelligent Learning and Smart Campus".
 
Program ini dikoordinir langsung oleh Wakil Rektor I, Adi Soeprijanto, dengan anggota Bagus Jati Santoso, Heri Kuswanto, Siti Machmudah, Aulia Siti Aisjah, dan Fadlilatul Taufany. Rektor ITS, Mochammad Ashari, mengungkapkan perjalanan ITS memberlakukan pembelajaran berbasis digital saat awal pandemi.

“Waktu itu kami hampir mandek total. Aktivitas perkuliahan, manajemen, hingga proyek-proyek pembangunan infrastruktur semua terganggu," ungkap Ashari melalui siaran pers, Selasa, 12 Desember 2023.
 
Bahkan, Ashari beserta beberapa pejabat dan warga ITS sempat terpapar virus covid-19. Sehingga, harus menjalani perawatan intensif dan isolasi di rumah sakit.
 
Saat itu, ITS membuat aplikasi myITS Classroom untuk memfasilitasi perkuliahan daring. Semua mahasiswa dan dosen ITS sudah didaftar sesuai jadwal perkuliahan berdasarkan SIM Akademik.
 
Pada myITS Classroom tersedia list kelas yang diikuti setiap mahasiswa. Mereka akan diberi link Zoom untuk dapat mengikuti perkuliahan.
 
Selain itu, juga diterapkan pembelajaran asynchronous yang bisa diakses melalui LMS (learning management system). Dosen sudah menyiapkan materi kuliah dan mahasiswa bisa mengakses kapan saja dan di mana saja dengan fleksibel.
 
Ashari ingat betul konektivitas dan akses menjadi tantangan yang harus dihadapi. Sebab, tidak semua mahasiswa memiliki akses internet yang stabil dan perangkat memadai untuk mengikuti pembelajaran online dengan baik.
 
“Waktu itu banyak terjadi perubahan dalam rencana kegiatan kampus. Sejumlah seminar, konferensi, kuliah tamu, dan event dihentikan atau ditunda. Sebagian kegiatan dialihkan secara virtual. Kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa diliburkan. Semua ini tentu berdampak pada pengembangan intelektual maupun sosial para mahasiswa,” ungkap Ashari.
 
Tetapi, dalam sebuah bencana selalu terkandung hikmah. Gara-gara pandemi covid-19, sivitas akademika ITS justru mengalami percepatan keterampilan di bidang teknologi informasi.
 
Sebab, dipaksa menjalankan pembelajaran dan kegiatan kerja secara virtual. Mereka jadi terbiasa menggunakan berbagai platform dan perangkat lunak pembelajaran online.
 
"Apalagi menjelang pandemi melanda, ITS sudah berancang-ancang hendak menerapkan sistem pembelajaran daring dan telah menyiapkan perangkat teknologinya,” ungkap Ashari.
 
ITS juga melahirkan puluhan inovasi serta riset pembelajaran digital. Beberapa karya terkait pembelajaran yang lahir selama masa pandemi di antaranya Tablet Merah Putih (Digits), Massive Open Online Courses-ITS, Praktikum Daring berbasis IOT–AR–VR, iProctor (Pengawas Ujian Berbasis AI), iAssesment (Ujian Dinamis Berbasis AI), RAISA (Robot Medis), iBoat, iCar, dan puluhan karya lainnya.
 
Ashari menyebut saat mengerjakan itu, pihaknya tidak berharap apa pun. Dia mengaku yang terpikir waktu itu bagaimana aktivitas pembelajaran yang merupakan core bisnis ITS tidak terganggu dan riset yang merupakan ciri khas ITS terus dapat melahirkan inovasi teknologi, khususnya terkait pembelajaran.
 
“Jika belakangan apa yang telah dilakukan itu mendapat pengakuan dari UNESCO, syukur alhamdulillah. Ini artinya apa yang kami lakukan telah mendapat pengakuan dari masyarakat baik Indonesia maupun dunia,” kata dia.
 
Dewan juri mengapresiasi inovasi ITS dalam pembuatan regulasi dan kesiapan infrastruktur pembelajaran daring sebelum pandemi, insentif kuliah online, hibah inovasi praktikum daring, MOOC, riset flagship intelligent learning, MOOC ITS, tablet merah putih Digits, dan aktivitas pengembangan akademik lainnya.
 
Baca juga: UI GreenMetric 2023, ITS Peringkat ke-7 Nasional dan ke-44 Dunia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan