“Sebenarnya ini banyak suara dari masyarakat bahwa tidak hanya study tour sebenarnya. Ada banyak kegiatan-kegiatan yang diadakan sekolah. Ini dianggap oleh masyarakat bahwa sekolah dijadikan sebagai lahan bisnis,” ujar Ubaid dikutip dari akun Instagram @metrotv, Jumat, 17 Mei 2024.
Ubaid menyebut banyaknya kegiatan yang diselenggarakan pihak sekolah merugikan orang tua. Khususnya, yang tidak mampu secara ekonomi.
Terlebih, banyak sekolah bersifat memaksa. Sejumlah hak anak dihalangi bila orang tua belum membayar kegiatan tertentu.
“Dengan begitu, ketika masyarakat atau orang tua tidak mampu membayar, ada konsekuensi yang harus dia tanggung. Misalnya siswa tidak boleh ikut ujian, kemudian ijazahnya ditahan, dan seterusnya," tutur dia.
Ubaid menyebut kegiatan-kegiatan luar sekolah seperti study tour, outing class, wisuda sekolah, dan lainnya sangat membebani. Dia menyarankan berbagai kegiatan tersebut dihapus atau ditiadakan.
“Ini sangat memberatkan orang tua dan juga merugikan anak. Ini mestinya dilarang saja,” tegas dia. (Syarief Muhammad Syafiq)
| Baca juga: Pemerintah Mesti Buat Aturan Tegas Terkait Study Tour hingga Wisuda Sekolah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
