Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Royke Tumilaar. DOK ITB
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Royke Tumilaar. DOK ITB

Kesempatan Besar, Mahasiswa Didorong Berani Terjun ke Dunia Bisnis

Renatha Swasty • 22 Februari 2024 11:24
Jakarta: Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Royke Tumilaar, mendorong mahasiswa berani terjun ke dunia bisnis. Royke menekankan pentingnya pola pikir kewirausahaan terutama bagi mahasiswa dan generasi muda.
 
Dia mengatakan ada tiga faktor utama yang membuat hal ini menjadi penting. Pertama, rasio wirausaha Indonesia hanya berada 3,47 persen, yang mana angka ini berada di bawah negara-negara ASEAN.
 
Kedua, adanya kesenjangan antara jumlah lapangan kerja yang terbatas dengan supply tenaga kerja yang terus bertambah setiap tahunnya. Ketiga, wirausaha adalah bentuk aktualisasi diri seseorang sebagai pribadi yang lebih independen dan bermanfaat bagi orang lain.

“Kenapa mindset entrepreneurship ini penting? Karena kesempatan untuk menjadi pengusaha sebenarnya sangat besar. Apalagi dengan berbagai dukungan pemerintah yang sekarang sangat membantu pebisnis pemula untuk maju,” ujar Royke dalam Kuliah KU-4078 Studium Generale ITB bertajuk "Becoming an Entrepreneur" dikutip dari laman itb.ac.id, Kamis, 22 Februari 2024.
 
Dia mengatakan salah satu bidang wirausaha yang membuka peluang besar adalah UMKM. UMKM disebut-sebut sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional karena mampu menyumbang sekitar 61 persen dari total Gross Domestic Product (GDP) dengan serapan tenaga mencapai 135,5 juta orang.
 
Selain itu, peluang ekspor produk UMKM juga mulai terlihat dengan kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional yang hampir menyentuh angka 16 persen. Royke mengatakan
deretan fakta ini mengisyaratkan pengusaha UMKM berpeluang besar membantu ekonomi nasional tumbuh lebih masif untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju.
 
Dia juga menekankan pentingnya membangun jaringan relasi serta kemampuan inovasi bagi pengusaha. Menurutnya, relasi yang terjalin dengan baik akan memiliki nilai besar bagi kelancaran dan keberhasilan bisnis yang dijalankan.
 
Sedangkan, kemampuan inovasi dan keinginan belajar akan membuat bisnis semakin baik. Sehingga, mampu berkompetisi dengan yang lain.
 
“Di dunia yang semakin kompetitif seperti ini, kalau (pengusaha) tidak mau improve, tidak mau update, tidak mau melakukan perubahan, tidak mau memberikan nilai tambah lebih, kemungkinan besar akan terlibas dan hilang,” tutur dia.
 
Royke mengatakan di zaman yang semakin kompleks seperti sekarang, peluang wirausaha selalu terbuka lebar seiring perubahan kebutuhan manusia yang semakin beragam. Hal itu didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
 
Sayap bisnis dapat dikembangkan seluas-luasnya dengan bekal keandalan seorang pengusaha dalam berinovasi. Royke mengungkap beberapa contoh bisnis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern saat ini, misalnya bisnis makanan dan minuman, media digital, produk ramah lingkungan, dan sebagainya.
 
Dia berpesan semua orang bisa berbisnis asal memiliki keinginan dan tekad kuat. Bisnis tidak harus berskala besar, namun bisa dirintis sedikit demi sedikit dengan berbagai sumber daya yang dimiliki saat ini.
 
Segala jenis kesulitan dan tantangan yang dihadapi sepanjang proses berbisnis diharapkan menjadi pembelajaran bagi pengusaha untuk terus berkembang.
 
“Kendala dalam berbisnis pasti selalu ada, jadi jangan takut untuk menghadapi masalah. Mungkin nanti masalah modal, masalah tenaga kerja, masalah dengan supplier. Tapi kalau semangat dan motivasinya memang untuk maju, nanti pasti ada jalan keluarnya,” kata Royke.
 
Baca juga: Mengajak Generasi Muda Indonesia Wujudkan Mimpi Berwirausaha

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan