Berdasarkan data Kemenristekdikti, terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang sedang menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia saat ini. Sedangkan jumlah mahasiswa yang kuliah di 37 perguruan tinggi di Sulawesi Tengah (negeri dan swasta), mencapai 61.827 mahasiswa.
Nasir menegaskan, akan mematangkan rencana pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa ini bersama para rektor. "Jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana, sehingga kuliah terhenti, jangan sampai terjadi," kata Menristekdikti, Mohamad Nasir di Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Kemenristekdikti tengah mengumpulkan data dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang menjadi korban dalam bencana gempa dan tsunami ini. Berdasarkan data tim penanganan bencana di Universitas Tadaluko, tidak ada korban jiwa dari mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di Palu dan Donggala. Mahasiswa asing yang tengah kuliah di Palu dan Donggala berasal dari Vietnam, Timor Leste, dan Thailand.
Baca: 27 PTN Menerima Kuliah Sit In Mahasiswa Tadaluko Palu
Kemenristekdikti bergerak cepat untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi bantuan kemanusian. Baik dari pegawai pusat Kemenristekdikti, maupun dari Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK), dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di bawah koordinasi Kemenristekdikti.
Bantuan akan disalurkan kepada para korban di Palu dan Donggala. Perguruan Tinggi dan LPNK memiliki sumber daya, yang sangat dibutuhkan bagi penanganan korban bencana alam. Bantuan yang berhasil dihimpun berbentuk materil maupun tenaga ahli medis, psikolog, ahli sanitasi, dan tenaga ahli lain untuk pemulihan pascabencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News