Yuk kita pelajari lebih dalam soal bilangan biner:
Pengertian bilangan biner
Dilansir dari laman stekom.ac.id, sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit.Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Penulisan biner dalam komputer biasanya dikelompokkan per 4 bilangan, misalnya 1010 0001.
Sejarah bilangan biner
Melansir akun YouTube Indonesia Science Center, sistem bilangan biner berawal dari seorang ahli dalam bidang matematika aljabar, astronomi, astrologi, dan geografi bernama Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir sekitar tahun 780 di Khwarezmia Uzbekistan yang kemudian pindah ke Bagdad dan meninggal sekitar tahun 850.Ia adalah penemu angka 0 sebagai pelengkap bilangan biner 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital.
Mengutip laman dicodin.com, perkembangan teknologi komputer hari ini terus mengalir deras. Setiap Waktu bermunculan teknologi-teknologi baru yang semakin maju dan canggih.
Kemajuan teknologi ini tidak terlepas dari perkembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan di masa sebelumnya yang menjadi dasar perkembangan teknologi ke depan. Salah satu ilmuwan yang memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi terutama di bidang komputer adalah Al Khawarizmi.
Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi dikenal sebagai matematikawan yang menemukan Aljabar dan merupakan Bapak dari Algoritma.
Bagi sebagian orang yang berprofesi sebagai programmer atau developer tentunya algoritma sering digunakan untuk pengembangan program.
Matematika biner yang digunakan dalam pemrograman juga didasari oleh konsep Algoritma Al Khawarizmi. Perkembangan yang semakin maju bagi komputer digital dan pemrogramannya tak terlepas dari pemikirannya yang menjadi gerbang kemajuan.
Kata algoritma berasal dari kata nama Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa al-Khawarizmi, ilmuwan Persia yang menulis buku “Al Jabr W’Al-Muqabala” (Rules of Restoration and Reduction), terbit 825 M. Kata algoritma yang kita kenal sekarang diambil dari kata algorismi yang dilatinisasi dari namanya.
Fungsi bilangan biner
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan sistem angka desimal untuk menyajikan data numerik (angka). Sayangnya, komputer tidak dapat melakukan hal yang sama.Komputer mewakili angka dengan menggunakan sistem angka dasar terendah, yaitu dua. Inilah yang dinamakan sistem bilangan biner.
Dilanis dari laman binus.ac.id, komputer menggunakan bilangan biner salah satu alasannya agar dapat diimplementasikan ke dalam komponen elekronika digital. Komputer modern menggunakan komponen yang dibangun dengan logika on/off (1/0).
Dua angka dalam sistem bilangan biner juga memiliki manfaat efisiensi. Representasi angka dalam bilangan biner memungkinkan perhitungan dan manipulasi data yang lebih efisien dalam sistem komputer.
Setiap digit biner hanya membutuhkan satu bit, yang merupakan unit dasar penyimpanan data dalam komputer. Dengan demikian, menggunakan bilangan biner dengan hanya 0 dan 1 memungkinkan representasi angka yang lebih padat dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dalam komputasi elektronik.
Cara kerja bilangan biner
Dilansir dari YouTube Cakap Informatika, berikut cara kerja bilangan biner:Rumus dasar dari bilangan biner adalah A X 2(n)
A= Absolut digit atau nilai mutlak dari masing-masing bilangan
2= Basis dari biner
n= Nilai penimbang maupun bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung letak posisinya
Contoh:
1010 dalam biner, berapakah nilainya jika dikonversikan ke dalam desimal?
Jawaban:
1010 (2) =
A X 2 (n) =
1 X 2 (3) = 8 (Dikali pangkat 3 karena setelah 1 terdapat 3 angka di belakangnya)
0 X 2 (2) = 0 (Dikali pangkat 2 karena setelah 0 pertama terdapat 2 angka di belakang)
1 X 2 (1) = 2 (Dikali pangkat 1 karena setelah 1 kedua terdapat 1 angka di belakang)
0 X 2 (0) = 0 ( Dikali pangkat 0 karena sudah tidak ada angka di belakangnya)
Jumlahkan hasil keseluruh perhitungan di atas menjadi 10. Maka, 1010 dalam biner nilainya setara 10 dalam desimal.
Itulah penjelasan soal sistem bilangan biner. Semoga informasi ini bermanfaat yaa. (Nithania Septianingsih)
Baca juga: Pengertian Bilangan Bulat, Operasi Hitung dan Contohnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id