Sapi. Foto: Medcom.id
Sapi. Foto: Medcom.id

Tradisi Mbrandu, Pakar Unair: Kebiasaan Makan Ternak Mati atau Sakit Itu Buruk

Citra Larasati • 09 Juli 2023 17:35
Jakarta:  Pakar kedokteran hewan asal Universitas Airlangga (Unair), Dr Nusdianto Triakoso MP drh membahas tentang tradisi Mbrandi pada hewan ternak.  Tradisi Mbrandu adalah membeli dan memakan ternak mati demi meminimalkan risiko keuangan yang terjadi.
 
Nusdianto mengatakan, tradisi Mbrandu tersebut merupakan kebiasaan yang umum ada. “Kalau di tempat lain biasa disebut dengan dipurak atau pemotongan dan pembagian daging hewan ternak yang hampir atau sudah mati,” kata Nusdianto dilansir dari laman Unair, Minggu, 9 juli 2023.
 
Menurut Nusdianto, memang tidak semua ternak yang sakit itu positif antraks. Tapi menurut Nusdianto, kebiasaan makan ternak mati atau sakit itu buruk.

"Sebaiknya ada edukasi dari berbagai sudut pandang, baik sisi ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga, hewan yang sakit atau sudah mau mati, bahkan sudah dikubur, tidak dipotong, disembelih, dan dikonsumsi,” kata Nusdianto, dilansir dari laman Unair, Minggu, 9 Juli 2023. 
 
Kasus antraks mencuat di Gunungkidul, Yogyakarta setelah warna menyembelih dan memakan daging sapi yang telah mati dan dikubur karena sakit. Pakar kedokteran hewan asal Universitas Airlangga (Unair), Nusdianto Triakoso, menyebut tradisi Mbrandu itu buruk.
 
Penyakit Antraks penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini bisa berubah menjadi bentuk spora bila bertemu dengan udara, dan akan mempunyai ketahanan yang sangat kuat bertahan di lingkungan atau tanah hingga berpuluh tahun.
 
Resistensi ini menyebabkan kawasan yang telah terdeteksi antraks perlu adanya pengawasan. Sebab, terdapat peluang terjadinya antraks yang lebih tinggi karena ternak terinfeksi dari pakan yang tercemar spora antraks di tanah.
 
Nusdianto menyarankan pemerintah dan dinas terkait untuk dapat melacak dan menangani sumber penularan hewan ternak yang terdeteksi antraks. Setelahnya, dinas peternakan dan kesehatan dapat memberikan edukasi utamanya pada tradisi mbrandu, ataupun gejala dan penyembuhan penyakit antraks pada hewan maupun manusia.
 
Baca juga:  Guru Besar UI Teliti Pencegahan Risiko DM Tipe 2 pada Kerabat Dekat Pasien

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan