Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak lagi mewajibkan skripsi sebagai standar kelulusan mahasiswa jenjang S1 di perguruan tinggi.
Kebijakan ini merupakan salah satu bagian dari Merdeka Belajar Episode ke-26 tentang Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi.
Meski tidak wajib skripsi, mahasiswa tetap harus mengerjakan tugas akhir untuk lulus. Ada beberapa format tugas pengganti skripsi yang dapat dipilih mahasiswa untuk lulus S1.
Lalu apa iya skripsi tidak lagi wajib ini bakal membuat mahasiswa lebih mudah lulus? Plt Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Nizam mengungkapkan pilihan selain skripsi bukan untuk memudahkan kelulusan
Ia menegaskan untuk meluluskan mahasiswa fokusnya tetap pada kompetensi mahasiswa.
"Ada kompetensi lulusan yang dihasilkan. Jadi, bukan menjadikan mudah, tapi banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dunia kerja maupun warna masing-masing perguruan tinggi," jelas Nizam, di Kantor Kemendikbudristek, Jumat, 1 September 2023.
Baca juga: Mahasiswa Tak Boleh Menolak Mengerjakan Skripsi |
Nizam mengatakan tak wajibnya skripsi akan mempermudah dari sisi administratif. Misalnya, dalam urusan penelitian.
"Karena harus ada skripsi mahasiswa misalnya harus ada penelitian, antre di laboratorium sedangkan laboratorium penuh, belum ketemu dosennya sulit. Ini yang menjadi kendala," beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News