Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengapresiasi dukungan British Council dalam meningkatkan pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk para murid di Indonesia. “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan British Council dalam upaya meningkatkan kompetensi para guru bahasa Inggris, serta komitmen bersama untuk mendukung kesuksesan implementasi kebijakan pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar," tuturnya di Jakarta, dalam keterangannya, dikutip Kamis, 30 Mei 2024.
Ia mengatakan, kemitraan ini mencerminkan dedikasi Kemendikbudristek dan British Council dalam menyediakan pendidikan yang adil dan inklusif bagi semua siswa. "Kami sangat menantikan pencapaian visi bersama British Council, dengan keahlian British Council dalam bidang pengajaran bahasa Inggris dan pengembangan profesional guru,” kata Nunuk.
Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran Bahasa Inggris diperkenalkan di sekolah dasar. Secara bertahap, bahasa Inggris dijadwalkan akan menjadi mata pelajaran wajib di seluruh sekolah dasar di Indonesia pada tahun ajaran 2027/2028.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara British Council dan Kemendikbudristek sebelumnya telah dilakukan pada 20 Desember 2023 untuk menandai dimulainya kolaborasi ini. Langkah tersebut sekaligus sebagai wujud komitmen Kemendikbudristek untuk memperluas akses dan peningkatan terhadap pendidikan bahasa Inggris secara nasional.
Kali ini kerja sama tersebut diluncurkan secara resmi di Jakarta pada 28 Mei 2024 sebagai tonggak penting dalam pengembangan di bidang pendidikan. Dalam kegiatan ini, didiskusikan pula dampak jangka panjang dari inisiatif program terhadap pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.
Peluncuran dihadiri oleh Direktur Indonesia dan Direktur Asia Tenggara, British Council, Summer Xia; Penanggung jawab program PKB dan Penguatan Karakter, Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Sotya Mayangwuri; dan Pakar pengajaran dan penilaian bahasa Inggris di Indonesia sekaligus Master Trainer British Council, Itje Chodijah. Lebih dari 30 tamu turut hadir, termasuk perwakilan para guru peserta program dan media yang menyuarakan pentingnya program ini.
Direktur Indonesia dan Asia Tenggara, British Council, Summer Xia turut gembira menyambut kerja sama ini. "Kami sangat senang bermitra dengan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas dan inklusivitas pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia," ucapnya.
Menurut Xia, kolaborasi ini menegaskan komitmen British Council untuk mendukung pengembangan profesional guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi ribuan siswa dalam jangka panjang. Saat ini, 490 guru terpilih tengah mengikuti pelatihan pengembangan profesional oleh British Council secara daring dari bulan Februari hingga Agustus 2024.
Pelatihan dirancang untuk guru sekolah dasar dan menengah (CEFR level A2 dan B1) serta difasilitasi oleh para pelatih dan moderator dari British Council. Tidak hanya itu, British Council Indonesia juga sedang melatih 34 fasilitator Indonesia untuk menjadi moderator program pelatihan guru online secara efektif.
Pelatihan yang bekerja sama dengan Norwich Institute for Language Education (NILE) ini mencakup e-moderation, familiarisasi terhadap learning management system (LMS) dan materinya, serta Training of Trainers (ToT) secara luring. Setelah sertifikasi, para fasilitator akan memfasilitasi pelatihan untuk kelompok guru bahasa Inggris yang lebih besar.
Program pelatihan ini terdiri dari dua komponen utama. Pertama, analisis kebutuhan yang komprehensif untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan profesional guru bahasa Inggris dan menilai kesiapan sistem pendidikan untuk implementasi kebijakan pengenalan kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di sekolah dasar.
Penelitian yang dilakukan oleh British Council dan Kemendikbudristek ini akan menjadi dasar bagi implementasi kebijakan yang efektif.
Kedua, serangkaian intervensi pengembangan model pelatihan yang mencakup program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuious Professional Development/CPD) bagi guru dan peningkatan kapasitas bagi pelatih guru. Hasil intervensi tersebut dipadukan dengan hasil analisis kebutuhan akan menjadi masukan bagi rancangan program pengembangan kompetensi guru bahasa Inggris dalam skala nasional yang sedang digagas oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek.
Program pelatihan guru skala nasional ini ke depannya bertujuan untuk menjangkau lebih banyak guru bahasa Inggris di sekolah dasar dan menengah dari tahun 2024 hingga 2027. Dengan menggabungkan keahlian British Council dan komitmen Kemendikbudristek untuk pendidikan berkualitas, kedua pihak optimis bahwa penerapan kembali bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar dalam Kurikulum Merdeka akan berhasil.
Baca juga: Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib di SD, Guru Bakal Dapat Pelatihan Kompetensi
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id