Zaky percaya, ketika niat dalam belajar sudah teguh, akan selalu ada jalan untuk mencapainya. Salah satunya dengan beasiswa. Dia menyebut setiap manusia memiliki kesempatan yang sama. Tinggal, mengoptimalkan yang dimiliki.
Zaky merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ibunya sehari-hari berdagang plastik di Pasar Boyolali, Jawa Tengah. Dengan prestasinya, Zaky kuliah dengan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Sejak SD, Zaky sudah termotivasi berkuliah di ITB. Saat itu, salah satu gurunya yang juga lulusan ITB memotivasi Zaky agar kuliah di ITB.
Sejak SD hingga akhir SMA, Zaky meminati bidang astronomi. Namun, dengan berbagai pertimbangan, dia mendaftar kuliah di FTTM ITB dan diterima melalui jalur SNMPTN. Setelah diterima, Zaky masih ragu memilih jurusan yang akan dijalaninya.
“Namun, setelah adanya kegiatan kaderisasi wilayah dari FTTM dan terpengaruh IG Mas Imam (D.Sc.(Tech.) Imam Santoso, S.T., M.Phil.), akhirnya memutuskan untuk mengambil jurusan Teknik Metalurgi,” beber Zaky dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu, 31 Juli 2024.
Zaky senang kuliah di Teknik Metalurgi karena teman-teman hingga dosennya mambangun lingkungan pembelajaran yang mendukung untuk terus mengembangkan diri. “Kalau dari dosen saya sudah tidak meragukan lagi kualitas dari dosen ITB karena sudah sangat luar biasa. Tinggal sebisa mungkin kita di perkuliahan mendengarkan dengan maksimal,” katan dia.
Dia mengungkap memiliki gaya belajar yang cocok dengan beberapa temannya. Hal itu membuatnya lebih efektif dalam belajar.
Tipe belajar Zaky harus sambil ‘mengajari’ orang lain. Kebetulan, beberapa temanya ada yang gaya belajarnya mendengarkan.
"Saling melengkapi. Saya bisa mengajarkan teman saya mengenai materi kuliah dan saya juga mendapatkan timbal balik karena teman saya yang mendengarkan itu, dia mendengarkan lebih jeli penjelasan dosen dibandingkan dengan saya. Jadi, saya juga bisa mendapatkan masukan,” ujar dia.
Selain berprestasi di bidang akademik, Zaky juga aktif di bidang nonakademik. Dia tergabung dalam Ikatan Mahasiwa Metalurgi (IMMG) ITB.
Di tahun terakhir perkuliahannya, Zaky diamanahi sebagai Kepala Depatermen Akademik. Selain itu, dia aktif di berbagai kegiatan lain seperti pantia di kegiatan International Process Metallurgy Conference (IPMC) dan beberapa kali memenangi perlombaan, salah satunya juara 2 Case Study Competition The 18th Metallurgy and Materials Week 2023 yang digelar MNMS UI.
Dia berbagi tips cara belajar efektif. Zaky mengatakan terpenting belajar dengan penuh cinta.
Pertama, cinta pada materi yang diberikan. Hal yang menentukan seseorang dapat belajar atau tidak suatu materi tergantung dari respons kepada materi perkuliahan.
“Kalau pun kita susah mempelajari materi tersebut, setidaknya kita harus cinta terlebih dahulu. Dengan cinta perlahan-lahan kita bisa memahami pelajaran,” ujar dia.
Kedua, cinta orang tua karena sudah memberikan dukungan dari berbagai segi, baik material, doa, dan sebagainya. “Jangan sampai jerih payah orang tua itu sia-sia karena kita kurang semangat dalam belajar sehingga kurang berprestasi,” ujar dia.
Ketiga, cinta terhadap dosen. “Dosen sudah mempersiapkan kuliah dengan sangat baik, mulai dari materi hingga menjelaskan di kelas. Kita sebagai mahasiswa selama perkuliahan harus mendengarkan dengan baik dan sebisa mungkin aktif di kelas,” tutur dia.
Zaky berpesan agar selalu ingat kepada pengorbanan orang tua agar anak-anaknya sukses ketika lelah dalam belajar. “Bagi teman-teman, kalau ada rasa malas belajar atau maju ke depannya, mungkin kita bisa ingat atas jerih payah orang tua yang sudah bekerja yang sudah memfasilitasi kita dan pastinya sudah mendoakan untuk kesuksesan kita,” pesan dia.
Baca juga: Cerita Haru Moses Patibang, Anak Petani Singkong yang Berhasil Kuliah Gratis di UGM |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News