Dalam Syarh Sahih Muslim, Imam Nawawi menjelaskan, "Disebut tasyrik karena kebiasaan masyarakat mendendeng atau menjemur daging hasil kurban di terik matahari. Dalam hadis disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak zikir, takbir, dan lainnya."
Paada tahun ini, pemerintah melalui sidang isbat yang digelar di Jakarta pada Minggu, 18 Juni 2023 menetapkan Hari Raya Iduladha atau tanggal 10 Zulhijah 1444 H pada hari Kamis, 29 Juni 2023. Artinya, Hari Tasyrik tahun ini jatuh pada 30 Juni, 1 Juli, dan 2 Juli 2023.
Sementara berdasarkan Maklumat Nomor /MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1444 H, menetapkan 10 Zulhijah bagi Muhammadiyah pada Rabu, 29 Juni 2023. Sehingga, Hari Tasyrik akan mengikuti pada 29 Juni, 30 Juni, dan 1 Juli 2023.
Amalan pada Hari Tasyrik
Umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa pada Hari Tasyrik, meskipun ini termasuk hari yang istimewa. Kendati demikian, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan di Hari Tasyrik. Berikut ulasannya:Baca: Pengertian Hari Tasyrik dan Waktunya pada 2023 |
1.Menyembelih Hewan Kurban
Amalan sunah pada Hari Tasyrik adalah menyembelih hewan kurban bagi yang mampu. Tidak hanya sebagai ibadah, berkurban juga merupaka cara berbagi kenikmatan kepada orang-orang di sekitarnya. Pasalnya, daging kurban akan dibagikan kepada orang yang berhak menerima.Tetapi perlu diingat bahwa menyembelih hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam sehingga akan menjadi daging yang halal. Hewan yang akan dikurbankan juga memiliki sejumlah kriteria, seperti tidak sakit, tidak cacat, dan sebagainya.
2.Memperbanyak Zikir dan Takbir
Melansir NU Online, Imam Bukhari mengutip pandangan Ibnu Abbas ra. perihal perintah zikir pada hari Hari Tasyrik di Surat Al-Baqarah ayat 203:“Ibnu Abbas ra. mengatakan, ‘Sebutlah nama Allah (Zikirlah) pada hari tertentu,’ (Surat Al-Baqarah: 203) ‘Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik.’ Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra. keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunah.” (HR Bukhari)
Selain itu, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani juga mengutip pandangan Imam Abu Hanifah yang mengemukakan bahwa pembacaan takbir seusai shalat merupakan amalan pada Hari Tasyrik.
“Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa amal pada Hari Tasyrik adalah takbir setelah shalat,” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/525).
3.Menikmati Makan dan Minum
Umat Islam diwajibkan menikmati makan dan minum saat Hari Tasyrik sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sebagaimana Nubaisyah Al Hudzali berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Hari-Hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, haram hukumnya bagi seorang muslim yang berpuasa pada tiga hari setelah Hari Raya Iduladha ini. Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan;
“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ini merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah SWT.”
Baca: Ini Syarat Hewan Kurban yang Sesuai dengan Syariat Islam |
4.Berdoa
Amalan Hari Tasyrik berikutnya adalah memperbanyak doa, terutama membaca doa sapu jagat. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagat ketika melakukan wuquf dan di hari Tasyrik.Adapun bunyi doa sapu jagat adalah sebagai berikut:
Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa adzaabann naar.
Artinya: "Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Keutamaan Hari Tasyrik
Sama halnya dengan hari-hari istimewa dalam Islam, Hari Tasyrik juga memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya adalah:1. Salah Satu Hari Agung
Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:“Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News