Mendiktisaintek, Brian Yuliarto saat memberi sambutan di TSG 2025. Foto: Tanoto Foundation
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto saat memberi sambutan di TSG 2025. Foto: Tanoto Foundation

TSG 2025, Jembatani Kesenjangan Lulusan Perguruan Tinggi dengan Dunia Kerja

Citra Larasati • 31 Juli 2025 19:07
Jakarta:  Masih tingginya pengangguran terdidik dan rendahnya kesiapan kepemimpinan muda menjadi tantangan serius menuju Indonesia Emas 2045.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional per Februari 2025 tercatat 4,76 persen dengan jumlah pengangguran mencapai 7,28 juta jiwa.
 
Dari hal tersebut, yang mencemaskan, TPT lulusan perguruan tinggi justru semakin banyak, yakni mencapai 5,25 persen.  Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan antara output pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata pasar kerja.
 
Situasi ini menunjukkan, gelar akademis saja belum cukup untuk menjawab tantangan dunia kerja dan kepemimpinan masa depan. Dibutuhkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki soft skills yang relevan, kepemimpinan, kemampuan kolaborasi, serta kesadaran sosial yang kuat.

Apalagi di era VUCA saat ini yang penuh dengan perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi. 
 
Menjawab tantangan tersebut, Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, terus berkomitmen mendorong lahirnya lulusan-lulusan universitas yang siap menjadi pemimpin masa depan berdampak melalui program unggulannya, TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
 
Baca juga:  Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap PKKMB UI 2025

Program TELADAN memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada mahasiswa S1 dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation. Bukan hanya itu, yang membedakan Program Beasiswa TELADAN dengan beasiswa lainnya adalah, para Tanoto Scholars (sebutan untuk penerima program TELADAN) juga diberikan pelatihan kepemimpinan secara terstruktur dari semester dua hingga semester delapan untuk meningkatkan kepemimpinan dan soft skills mereka.

Tanoto Scholars Gathering 2025

Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) forum tahunan yang mempertemukan para penerima Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan. 
 
Tahun ini, TSG kembali dilaksanakan pada 24–26 Juli 2025 di Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau. Sebanyak 291 Tanoto Scholars hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari universitas mitra Tanoto Foundation antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Andalas. 
 
CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, mengatakan bahwa Tanoto Scholars Gathering (TSG) bertujuan membentuk para penerima beasiswa TELADAN menjadi pemimpin panutan.
“Sesuai dengan tema ‘Becoming the Champion of Good’, nilai utama yang kami tanamkan adalah bahwa setiap Tanoto Scholar harus menjadi teladan dalam berbuat kebaikan. Filosofi untuk senantiasa membawa dampak positif ini diwariskan oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto,” ujar Benny dalam pembukaan TSG 2025, dalam siaran persnya, Kamis, 31 Juli 2025.
 
Benny menyerukan, sebagai calon pemimpin masa depan, Tanoto Scholars tidak hanya menjadi contoh, tetapi juga harus mampu memimpin orang lain untuk berbuat baik. "Ada tanggung jawab untuk membawa kemajuan bagi masyarakat,” sambungnya.
 
“Adik-Adik semua adalah mahasiswa pilihan dari universitas masing-masing. Saya harap, manfaatkanlah kesempatan ini untuk saling berjejaring, belajar, dan berbagi wawasan dengan sesama Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia,” tutup Benny. 
 
Chief Operating Officer RAPP, Eduward Ginting, yang juga membuka TSG 2025 juga berpesan untuk Tanoto Scholars peserta TSG 2025 agar menjadi pemimpin yang berdampak. “Tanoto Scholars adalah champions yang sudah terpilih melalui proses seleksi program TELADAN yang panjang. Maka, sebagai mahasiswa terpilih, adik-adik harus berdampak bukan hanya untuk lingkungan sekitar, namun juga untuk cakupan yang lebih luas lagi, untuk negara Indonesia. Teruslah berdampak dan menginspirasi yang lain untuk berbuat kebaikan,” sebut Eduward.
 
Pada hari pertama, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan yang menjadi salah satu pembicara berpesan kepada para peserta TSG 2025, bahwa untuk menjadi pemimpin, harus memberi asupan yang positif kepada diri sendiri. 
 
“Kalian harus feeding diri kalian dengan hal-hal yang membangun. Berada di lingkungan yang positif, kelilingi diri kamu dengan orang-orang mendukung dan sepemikiran. Perbanyak komunikasi dengan mereka yang positif dan mendukung perkembangan dan kemajuan. Kemudian, baca buku-buku yang bermanfaat dan membangun juga. Gunakan sosial media untuk melihat konten-konten yang berguna,” ujar Veronica.
 
Selain itu, Veronica juga menyambung bahwa menjadi pemimpin bukan hanya harus pintar. “Intelektual itu penting, tapi yang lebih penting adalah hati nurani. Tema TSG tahun ini, Becoming the Champion of Good, sangat mengetuk hati. Akal dan budi adalah dua kata yang tak terpisahkan. Akal yang kuat tanpa budi yang baik adalah percuma. Maka, jadilah pemimpin yang berhati nurani dan berdampak positif bagi sesama,” ujar Veronica.
 
Pada hari kedua, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Brian Yuliarto mengatakan, masa kuliah tidak hanya belajar tapi juga membangun hal esensial lain untuk masa depan.
 
“Masa kuliah adalah golden time, manfaatkanlah sebaik mungkin. Disinilah adik-adik akan membangun jejaring, karakter, dan visi hidup. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri secara optimal,” sebut Brian.
 
Melengkapi sesinya, Menteri Brian juga membagikan 12 karakter untuk menjadi sukses. Ini adalah karakter-karakter yang dirangkum dari orang-orang berhasil, yaitu: keinginan kuat, keyakinan, sugesti diri, pengetahuan khusus, imajinasi, perencanaan terorganisir, keputusan tegas, kerja keras, tekun, gigih, kekuatan kelompok, pikiran bawah sadar, otak sebagai pemancar dan penerima, dan miliki the sixth sense dalam hal membangun intuisi baik dalam mengantisipasi kesempatan dan tantangan di bidang pendidikan, sains, dan teknologi.
 
Brian mengajak para mahasiswa peserta TSG 2025 untuk menjadi manusia yang tidak hanya baik dalam intelektual, namun juga berintegritas dan berdampak bagi masyarakat. “Kita butuh orang-orang pintar, yang menghasilkan terobosan dan berdampak mengubah kualitas hidup masyarakat. Bukan sekadar kompeten, tapi juga relevan dan kontributif,” tutup Brian.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan