Nazar dalam pidato iftitahnya sebagai Rektor UMM, ia menyampaikan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) merupakan wadah strategis yang berperan progresif untuk meningkatkan sumber daya insani.
“Menciptakan seorang Ululalbab (manusia cerdas) untuk melahirkan khairu ummah (umat terbaik) seperti yang digaungkan oleh Nabi Muhammad. Lewat UMM, kita optimis untuk melahirkan generasi-generasi unggul untuk menghadapi tantangan global yang dinamis dan tentu tidak meninggalkan nilai-nilai keislaman,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga sempat menyinggung salah satu hadis yang memiliki arti sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Menurutnya, itu tidak hanya urusan personal saja, namun juga menjadi tugas UMM sebagai instansi pendidikan.
Tanpa disadari, UMM sudah menerapkan hal itu melalui Center of Excellence (CoE) dan berbagi program pengembangan mahasiswa. Apalagi mengingat bahwa anak muda adalah aset Muhammadiyah sekaligus aset bangsa.
“Student today leader tomorrow menjadi semboyan kita. SDM Insani ini harus terus kita kembangkan. Bukan hanya tugas personal saja, tapi juga tugas kita bersama. Lewat UMM kita sudah melakukan itu dan budaya itupula yang sudah dilakukan oleh para pendahulu sebelum kita. Maka hal-hal ini harus kita rawat dan dikembangkan,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMM Periode 2020-2024, Fauzan, menyampaikan, sudah banyak sekali program rintisan yang dilahirkan oleh UMM. Seperti misalnya CoE, Center for Future Works (CFW) hingga Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M). Dia berharap, program-program tersebut nantinya tetap dimasifkan dan dikembangkan lebih jauh lagi.
“CoE kita ini sudah bekerjasama dengan 189 perusahaan dan instansi dalam negeri, ada juga P3M yang itu juga dilirik oleh banyak dinas dan berbagai kepala daerah di Indonesia. Membuat program itu tidak boleh ngasal. Harus benar-benar ada manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengapresiasi UMM dan memberikan predikat bahwa Kampus Putih merupakan PTMA yang terdepan dan mampu memberikan inovasi rintisan terbarukan.
Hal itulah yang itu menjadikan UMM sebagai role model di PTMA se-Indonesia. Hal itu tak lepas dari prestasi UMM yang sangat banyak, mulai dari Akreditasi yang unggul serta memiliki trobosan yang benar-benar dibutuhkan oleh banyak pihak.
Terakhir, dia berpesan kepada Rektor UMM yang baru serta seluruh PTMA se-Indonesia untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas. PTMA harus menjadi dapur pemikiran dan pusat riset serta dapat memberikan prespektif baru perihal keummatan secara global serta kebangsaan dan kemanusiaan.
Selain itu juga untuk tidak pernah merasa sungkan kepada para pendahulu (senior) untuk melakukan berbagai pengembangan di berbagai sektor.
“Pak Nazar dan para pimpinan yang lain tidak perlu sungkan sama senior, ambil pelajaran dan ilmunya. Saya juga demikian, di atas saya masih banyak senior. Kalau masih ada sungkan itu biasanya agak ragu membuat trobosan pengembangan. Maka UMM harus mampi melanjutkan yang baik dan mengenbangkan terobosan-terobosan baru,” pungkasnya.
| Baca juga: Terobsesi Raih IPK Tinggi? Ini Dampaknya Menurut Psikolog Unair |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id