Puluhan guru ikut pelatihan di NIE Singapura. Foto: KBRI Singapura
Puluhan guru ikut pelatihan di NIE Singapura. Foto: KBRI Singapura

Puluhan Guru Indonesia Ikut Pelatihan STEM di NIE Singapura

Citra Larasati • 31 Oktober 2023 13:12
Jakarta:  Sebanyak 68 guru dari berbagai sekolah di Indonesia mengikuti pelatihan TF-STEM Leadership Programme. Pelatihan kepemimpinan dalam konteks Science, Technology, Engineering and Math (STEM) yang dilaksanakan selama satu minggu itu bertempat di kampus National Institute Education Singapore (NIE).
 
NIE ini merupakan pusat pelatihan para guru-guru sekolah di Singapore yang terafiliasi dengan Nanyang Technological University. Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi Republik Indonesia khususnya direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, dengan Temasek Foundation dan NTU.
 
“Program ini bagian dari kerja sama tiga tahun yang melibatkan tiga pihak dan bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan bagi pengajar STEM serta membentuk komunitas pembelajaran STEM dalam lingkungan sekolah di Indonesia,” jelas atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa, dalam siaran persnya, Selasa, 31 Oktober 2023.

Untuk tahun 2023, program ini memasuki fase keempat yang memfokuskan pelatihan pada pembelajaran dari pakar STEM di Singapura. “Fase sebelumnya dilaksanakan secara online karena pandemi, kemudian fase ketiga tahun lalu dilakanakan secara hybrid. Baru pada fase keempat inilah peserta mendapat kesempatan dilatih secara langsung di Singapura,” ujar staf pengajar Universitas Airlangga ini. 
 
Widyaprada Ahli Madya pada Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Yaya Sutarya yang mendampingi delegasi peserta menegaskan pelatihan ini menjadi penting karena dalam pemetaan dan evaluasi kementerian, masih banyak wilayah di Indonesia menghadapi kesulitan dalam memberikan akses pendidikan STEM berkualitas kepada semua siswa. Terutama di daerah pedesaan, fasilitas dan sumber daya untuk pendidikan STEM seringkali terbatas.
 
”Hal ini ditambah juga dengan kurangnya tenaga guru berkualitas dalam pengajaran STEM” tandas Yaya.
 
Tentu selain perlunya perluasan kurikulum STEM yang relevan dan menarik dan pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran.
 
Wakil direktur meriSTEM@NIE, Dr Teo Tang Wee yang menjadi koordinator pelatihan menegaskan komitmen Singapura dengan dibantu Temasek Foundation dalam membantu pengembangan kapabilitas guru-guru pengajar STEM di Indonesia. ”Kami sangat gembira dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan pelatihan ini, karena kami dapat berbagi apa yang menjadi pengalaman berharga pendidikan di Singapura,” jelas Teo.
 
Dia menambahkan juga selain Indonesia, NIE juga bekerja sama membantu India dalam pelatihan guru STEM. Secara umum, Singapura menjadi tolok ukur kualitas pembelajaran STEM, tidak hanya di Asia Tenggara tapi juga dunia. Nilai Singapura dalam pengukuran PISA (Program for International Student Assesment) pun tertinggi di dunia.
 
“Karena itu sangat wajar jika Indonesia belajar dan berlatih dari Singapura yang nantinya dapat dikenbangkan oleh para guru di sekolah di daerah masing-masing,” ujar Satrya.
 
Pelatihan ini diikuti guru-guru dari beragam daerah di Indonesia mulai dari Sumatera Utara hingga Poso Sulawesi. Selama satu minggu menjalani pelatihan, para guru tersebut mempelajari dan menambah pengetahuan mengenai pengintegrasian teknologi dalam pengajaran STEM, workshop coding dan data komputasi serta tentunya membangun jejaring dengan guru serta pengajar STEM di sekolah-sekolah di Singapura. 
 
Program pelatihan ini dalam upaya mendukung program peningkatan kualitas STEM pada murid sekolah di Indonesia.  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) dan Kihajar (Kita Harus Belajar) pada bulan Juni lalu yang diikuti oleh lebih dari 29 ribu guru dari berbagai jenjang di seluruh wilayah Indonesia.
 
Sementara pendaftar Kita Harus Belajar Science, Technology, Engineering, Math (Kihajar STEM) pada 2022 sebanyak 9.585 tim dan berasal dari 2.386 sekolah.  Dari 2.386 sekolah yang mendaftar Kihajar STEM 2022, 60 persen sekolah di antaranya telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Beasiswa OSC Medcom.id Bukan Program Eksklusif Media Group

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan