Tak banyak orang yang mengetahui manfaat tersebut sehingga kerap menjadi limbah yang jarang dimanfaatkan. Namun, di tangan lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), mereka mengubah limbah kulit biji kopi menjadi gelas yang bisa dimakan.
Kelimanya, yakni Ardhia Pramesti (Teknologi Pangan), Widya Silva Gramita (Teknologi Pangan), Sabrina Maharani Putri (Teknologi Pangan), Afina Viany Judawisastra (Teknologi Pangan), dan Fahruni Alya Jasminea Bayuaji (Teknologi Pangan). Berbekal riset dan pengetahuan selama kuliah, mereka mengembangkan produk ramah lingkungan bernama “Scara Cup”.
Pengembangan produk tersebut dibimbing oleh dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP), Gemilang Lara Utama Saripudin. Scara Cup merupakan produk edible cup yang dikembangkan dengan memanfaatkan kulit biji kopi.
Pengembangan produk ini juga memanfaatkan bahan-bahan lain, yakni tepung terigu, telur, butter, gula, dan cokelat. Cokelat digunakan untuk melapisi bagian dalam Scara Cup yang berfungsi mencegah cairan agar tidak rembes.
Pengembangan Scara Cup bertujuan membantu mengurangi limbah pangan berupa kulit biji kopi. Sebab, kulit biji kopi dinilai bisa menyebabkan pencemaran limbah yang tinggi.
“(Pembuatan Scara Cup) bertujuan untuk mencegah pencemaran limbah, di mana kulit biji kopi bisa menyebabkan pencemaran limbah organik yang besar,” ujar Widya dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa, 26 September 2023.
Widya mengatakan Scara Cup memiliki banyak manfaat, seperti wadah minuman juga camilan menyenangkan. Tak tanggung-tanggung produk itu berhasil memperoleh pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI.
“Scara Cup itu kan, edible cup. Jadi, fungsinya bisa sebagai wadah minuman. Bisa berupa kopi, susu, cokelat, dan teh. Selain itu, bisa juga dijadikan camilan yang mengenyangkan. Jadi, Scara Cup itu, bisa dijadikan camilan dan wadah (minuman),” beber Widya.
Scara Cup juga memiliki ketahanan yang baik. Apabila diisi cairan bersuhu normal, Scara Cup bisa bertahan hingga 6 jam. Sementara itu, jika diisi cairan air bersuhu tinggi, Scara Cup mampu bertahan selama 30 menit.
Mahasiswa pengembang Scara Cup melakukan sejumlah upaya
untuk memasarkan produknya. Seperti mengikuti pameran bertema lingkungan, membuka pre-order di laman Instagram @scara.cup, hingga bekerja sama dengan sejumlah kedai kopi.
Target pemasaran Scara Cup adalah masyarakat yang memiliki ketertarikan terhadap kopi. Mereka juga mengincar masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap isu-isu lingkungan.
Mahasiswa pengembang Scara Cup berharap produk mereka bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat. Selain itu, mereka juga berharap jangkauan pemasaran Scara Cup bisa lebih luas.
“Harapannya, kami ingin Scara Cup dikenal lebih oleh masyarakat luas. Kami juga ingin jangkauan pemasarannya lebih luas, tidak hanya di Jatinangor dan sekitarnya saja,” ujar Ardhia.
Baca juga: EasyBath, Produk Multifungsi Bisa Mandi Tanpa Bilas Buatan Mahasiswa Unpad |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News