Ilustrasi pengibaran bendera Merah Putih saat upacara HUT ke-78 RI. DOK YouTube Sekretariat Presiden
Ilustrasi pengibaran bendera Merah Putih saat upacara HUT ke-78 RI. DOK YouTube Sekretariat Presiden

3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan RI

Renatha Swasty • 18 Agustus 2023 20:04
Jakarta: Upacara bendera tak bisa terlepas dari petugas-petugasnya, salah satu yang penting ialah petugas pengibar bendera merah putih. Saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ada tiga tokoh petugas pengibar bendera merah putih.
 
Orang pertama bertugas sebagai pembawa bendera, orang kedua bertugas sebagai pengerek tali di tiang bendera, dan orang ketiga bertugas sebagai pembentang bendara.
 
Siapa saja tokoh pengibar bendera merah putih saat pertama kali dikibarkan? Berikut tiga tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan RI dikutip dari laman Ruangguru:

3 tokoh pengibar bendera merah putih

1. Abdul Latief Hendraningrat

Latief lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Nama belakang Latief terdapat unsur ningrat karena ayahnya, merupakan demang, semacam Camat, di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.

Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai Nippon, Sinen Kunrenshoo (Pusat Latihan Pemuda) pada 1942 dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air). Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi atau setingkat di bawah komandan batalyon yang merupakan posisi tertinggi di posisi itu.
 
Sebelum proklamasi 17 Agustus 1945, Latief turut berperan mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Saat proklamator ‘diculik’ ke Rengasdengklok, Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi.
 
Sesaat setelah proklamasi dikumandangkan, Latief disodorkan baki yang berisi bendera yang telah dijahit oleh Fatmawati, istri Sukarno.

2. Suhud Sastro Kusumo

Suhud merupakan sahabat dekat dari Latief. Sayangnya, tidak banyak literatur yang mengisahkan tentang kehidupannya. Suhud lahir pada 1920.
 
Dia menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang. Suhud wafat pada 1986 di usianya yang ke-66 tahun. Di buku sejarah, nama Suhud selalu bersanding dengan Latief sebagai pengibar bendera.
 
Sebelum memulai tugas mulianya pada 17 Agustus 1945 sebagai pengibar bendera, Suhud memiliki peran yang cukup penting. Menjelang hari proklamasi, tepatnya pada 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.
 
Namun, pada 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda (Sukarni dan Chaerul Saleh). Inilah awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

3. SK. Trimurti

Tokoh terakhir adalah K Trimurti yang juga istri dari juru ketik teks proklamasi, Sayuti Melik. Trimurti secara tidak langsung menjadi pengibar bendera. Sebelumnya, dia ditunjuk untuk melakukan pengerekan bendera.
 
Namun, setelah Soekarno membacakan teks proklamasi dan berdoa setelahnya, dia mengusulkan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan seorang prajurit. Akhirnya Latief dan Suhud-lah yang mengibarkan bendera merah putih.
 
Hal ini pula yang melatarbelakangi tiga anggota pengibar bendera Merah Putih, dua orang laki-laki dan satu perempuan, setiap pengibaran bendera di sekolah.
 
Nah, itulah tiga tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945. Kamu tertarik menjadi petugas pengibaran bendera? Atau sudah masuk jadi anggota?
 
Baca juga: Mengenal Paskibraka: Sejarah hingga Perkembangannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan