Hafizh memilih menjadi seorang wirausahawan dengan menciptakan Ngalamaggot. Ide itu muncul setelah melihat di sekitarnya sampah organik kian banyak dan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
“Setidaknya ada tiga poin utama dalam usaha ini yakni pengelolaan sampah organik secara tepat menjadi pakan ternak berprotein tinggi dan sisanya menjadi pupuk, budidaya pengembangan produk dalam Maggot BSF, dan pengembangan produk dengan KasGot (Bekas Maggot) sebagai produk organik,” beber Hafizh dikutip dari laman prasetya.ub.ac.id, Jumat, 3 Maret 2023.
Hafizh merasa terjun sebagai wirausaha tetap membuatnya dekat dengan HI. Sebab, selama menjalankan usaha dia mempraktikkan pembelajaran soal decision making dan negosiasi.
"Ilmunya itu sebenarnya kepakai banget waktu berusaha. Bedanya cuma di scope aja, kalau di HI lebih ke negara sedangkan waktu usaha lebih ke usaha kita sendiri. Contoh waktu negosiasi sama peternak atau mitra-mitra usahaku, jadi kepakai,” jelas Hafizh.

Tim Ngalamaggot. DOK UB
Hafizh menyebut selama berusaha mengalami tantangan setiap hari. Namun, prinsip menjalankan usaha agar menjadi besar ialah manajemen waktu.
Dia memaparkan ketika waktu kerja bekerja dan sebaliknya ketika jam istirahat atau libur digunakan untuk istirahat atau libur.
“Dengan prinsip seperti itu usaha Ngalamaggot berhasil mendapatkan Youth Entrepreneur Brawijaya 2022, bahkan kita enggak expect bakalan masuk dan lolos pendanaan,” kata dia.
Hafizh dan timnya juga juga menerapkan prinsip One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure, yakni apa yang kamu buang bisa jadi itu sangat berharga bagi orang lain. Sampah organik yang kamu pandang sebelah mata bisa jadi berharga secara ekonomis.
| Baca juga: Berkat Anggur Laut, Mahasiswa UB Terbang ke Jepang |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id