Narasumber kali ini adalah Frida R. Panjaitan, Ketua Kelompok Peneliti Pengolahan Hasil dan Mutu Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Dosen pengampu mata kuliah tersebut, Eri Mustari berharap dengan adanya kuliah tamu kali ini, mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait teknologi, kondisi pengolahan dalam perspektif sektor kelapa sawit sekaligus tantangan di sektor kelapa sawit saat ini.
Per hektarnya, perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan 3-5 juta ton/hektare dengan produktivitas efektif 20-25 tahun. Ditambah lagi, Indonesia menjadi eksportir terbesar minyak sawit dengan total 55 persen dari minyak kelapa sawit di dunia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jenis tipikal kelapa sawit yang sering dipakai dalam skala industri adalah tenera dengan sumber minyak utama sebesar 25-28 persen yang berasal dari mesokarp. Dalam satu pohonnya, kelapa sawit dapat menghasilkan 10 persen minyak dengan kadar fitonutrien sebesar 1 persen.
Sedangkan sisanya yang berupa batang dapat dipergunakan hal lain. Ada beberapa produk yang sedang dikembangkan, di antaranya adalah pangan functional oil, oleokimia, kosmesetikal, farmasi, biofuel, dan produk material maju berbasis sawit dengan pendekatan teknologi yang modern, terbarukan, hingga modifikasi.
Saat ini sedang dikembangkan minyak goreng High Oleic-Low Palmitic RPO (HOLP) yang sehat dan dapat dimakan, mempertahankan warna, tinggi provitamin A dan vitamin E. “Kita mempertahankan warnanya yang merah dengan tetap menjaga kadar fitonutrien yang tinggi dengan proses yang lebih mudah dan rendah energi,” ujar Frida, dikutip dari laman ITB.
Baca juga: Mengenal Teknologi Bioflok, Sistem Budidaya di Lahan dan Air Terbatas
Adapun produk-produk yang sedang dalam tahap pengembangan antara lain biodiesel improver, nano-chitin, pakan ikan, hingga nano-hormon. Tantangannya sendiri datang dari segi kesehatan dan lingkungan.