"Malam ini, kita bersama dengan pemuda lintas Gereja, teman-teman Kitong Bisa Foundation, juga para calon penerima beasiswa Billy Mambrasar, menyelenggarakan nobar Film LAFRAN," kata Billy dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024.
Film ini mengisahkan perjalanan seorang Lafran Pane, pendiri salah satu organisasi kepemudaan Islam terbesar di Indonesiamm yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). "Bukan hanya tentang pribadi Lafran ataupun pendirian HMI, tetapi film ini juga mengandung nilai-nilai kebangsaan yang patut kita teladani,” ucap Billy.
Lebih lanjut, putra asli Papua yang pertama lulus dari Harvard ini juga menjelaskan, dalam film tersebut menggambarkan bagaimana para pemuda berjuang melawan penjajah, bagaimana pemuda hadir sebagai pelopor dan merupakan bagian integral dari negara Indonesia. "Saya senang sekali, di tengah industri film horror Indonesia yang semakin maju, tetap ada film yang mengedepankan nila-nilai nasionalisme dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika seperti ini. Profisiat untuk Bro Arief Rosyid Hasan dan segenap keluarga besar KAHMI atas peluncuran film LAFRAN," terangnya.
Selain pemuda lintas Gereja, hadir pula beberapa pemuda muslim yang turut meramaikan kegiatan nobar ini. “Iya, kita juga ada beberapa teman-teman Muslim dan pergerakan pemuda ikut sama-sama mala mini. Pokoknya lintas suku, agama, latar belakang sosial ekonomi, semua harus nonton film ini,” tandas Billy.
Secara terpisah, Eksekutif Produser Film LAFRAN, H. M. Arief Rosyid Hasan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Billy Mambrasar yang telah menginisiasi nobar pemuda lintas Gereja ini. “Alhamdulillah film LAFRAN dapat diterima bukan hanya untuk market umat Muslim di Tanah Air tetapi ada juga kelompok Kristiani yang tertarik dan beramai-ramai ke bioskop untuk nobar. Terima kasih banyak Bro Billy yang telah mengadakan nobar ini sama teman-teman muda lintas Gereja ya, benar-benar jadi simbol pluralism dan inklusivitas," terangnya.
“Perjuangan pemuda tidak selesai di masa pra kemerdekaan saat mengusir penjajah dari Tanah Air. Justru tantangan zaman ini dan masa depan akan terus membutuhkan kontribusi dan partisipasi pemuda. Insya Allah kita akan terus kawal pelibatan pemuda dalam membangun bangsa, apapun suku dan agamanya, pemuda Indonesia bersatu dalam perbedaan,” ujar Ketua PB HMI 2013-2015 ini.
| Baca juga: Incar Fakultas Teknik UNY di Jalur Mandiri? Ini Prospek Kerjanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
