Santri Pesantren Salafiyah peserta Pendidikan Kesetaraan. DOK Kemenag
Santri Pesantren Salafiyah peserta Pendidikan Kesetaraan. DOK Kemenag

59.852 Santri Pesantren Salafiyah Bakal Ikut Ujian Pendidikan Kesetaraan

Renatha Swasty • 01 Maret 2023 15:02
Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag kembali menggelar ujian pendidikan kesetaran bagi santri pesantren salafiyah. Ujian kesetaraan akan digelar pada tiga jenjang pendidikan, yaitu Ula (setingkat SD/MI), Wustha (setingkat SMP/MTs), dan Ulya (setingkat SMA/MA).
 
Peserta ujian merupakan santri Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS). Ini merupakan layanan pendidikan melalui jalur pendidikan non-formal bagi masyarakat, khususnya santri berusia 6-24 tahun.
 
Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan ujian kesetaraan tahun ini akan diikuti 59.852 Santri. Prosesnya harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan sehingga diperlukan rumusan kisi-kisi dan juknis dalam pelaksanaannya.

“Kesemuanya harus memenuhi standar nasional pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam soal ujian pada mata pelajaran umum tanpa menghilangkan ciri khas pondok pesantren salafiyah. Perwujudannya juga termasuk dalam soal ujian pada mata pelajaran Dirasah Islamiyah,” papar Waryono dalam Rapat Penyusunan Kisi-kisi dan Juknis Ujian Pendidikan Kesetaraan dikutip dari laman kemenag.go.id, Rabu, 1 Maret 2023.
 
Ujian PKPPS akan diselenggarakan mulai Maret hingga Mei 2023 sesuai jenjang. Ujian jenjang Ulya digelar pada 6-12 Maret 2023. Adapun mata pelajaran yang diujikan meliputi mata pelajaran umum dan Dirasah Islamiyah.
 
Waryono mengatakan meskipun semua santri Ulya pada PKPPS merupakan santri yang tinggal di asrama (mukim), jadwal ujian susulan juga disiapkan untuk mengantisipasi santri sakit atau benar-benar berhalangan. Santri Ulya yang mengikuti USP pada PKPPS terbagi menjadi dua jurusan, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
 
“Pelaksanaan ujian untuk jenjang Ulya diselesaikan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan,” jelas Waryono.
 
Selanjutnya, setelah Idulfitri digelar ujian pada jenjang Wustha pada 8-14 Mei 2023. Sementara itu, ujian jenjang Ula digelar pada 22-27 Mei 2023.
 
Kepala Sub Direktorat Pendidikan Kesetaraan pada Direktorat PD Pontren, Rahmawati, mengatakan pihaknya masih terus melakukan validasi data peserta ujian. Validasi tidak hanya pada database Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 
“Validasi data sangat penting sebagai salah satu cara monitoring dan evaluasi terhadap keabsahan lembaga PKPPS itu sendiri. Tidak luput monitoring keabsahan identitas santri, serta rekam jejak pembelajarannya selama di PKPPS,” ujar Rahmawati.
 
Rahmawati mengatakan peserta yang telah tervalidasi di data EMIS Kemenag maupun data Kemendikbudristek untuk mengikuti Ujian Kesetaraan 2023 mencapai 59.852 santri. Rinciannya 17.844 santri Ulya, 37.693 santri Wustha, dan 4.315 santri Ula.
 
“Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2022,” sebut dia.
 
Penyusun kisi-kisi dan juknis Ujian Kesetaraan 2023 melibatkan Forum Komunikasi PKPPS Indonesia. Sedangkan, kendali mutu pelaksanaan ujian dilakukan oleh Direktorat PD Pontren sendiri. Pengendalian tersebut mencakup kendali mutu isi, proses, dan penilaian.
 
“Tidak hanya mutu soal-soalnya saja, tetapi juga untuk memunculkan kekhasan pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren salafiyah di Indonesia,” ujar dia.
 
Baca juga: Pondok Pesantren Didorong Bangun Kemandirian Ekonomi Lewat UMKM

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan