Ilustrasi (Medcom.id/Mohammad Rizal)
Ilustrasi (Medcom.id/Mohammad Rizal)

Digitalisasi Sekolah Dasar di Indonesia, Ini yang Harus Diperhatikan

Rendy Renuki H • 11 Juni 2021 21:08
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membahas digitalisasi bagi Sekolah Dasar, khususnya yang berada di daerah-daerah yang sulit jaringan maupun sinyal internet.
 
Digitalisasi di satu sisi memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia sehari-hari apabila sudah didukung sarana-prasarana teknologi informasi dan komunikasi, serta sudah terhubung dengan jaringan internet. Era digital menuntut untuk serba Go-digital termasuk dalam aspek Pendidikan.
 
Namun, masih banyak Sekolah Dasar yang berlokasi di wilayah blank area dan belum terpapar jaringan maupun sinyal internet. Sedangkan selama pandemi Covid-19 ini pemerintah sedang gencar mendorong sekolah harus meningkatkan metode pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR) dan dengan meningkatkan sistem digital.

Semuel Pangerapan dari Dirjen Aptika Kemkominfo mengatakan literasi digital merupakan kunci dan pondasi utama yang harus dimiliki dalam menghadapi kemajuan teknologi yang sangat cepat.
 
"Oleh karena itu, harus mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan keterampilan digital yang sesuai," kata Semual dalam webinar bertema Digitalisasi Sekolah: Tantangan, Peluang, dan Terobosan, Jumat 11 Juni 2021.
 
Webinar ini diharapkan dapat mendorong tenaga pendidik untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan digitalisasi sekolah. Apalagi target Pemerintah sampai 2030 yakni menjamin semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.
 
"Untuk mencapai tujuan tersebut, arah kebijakan Kemendikbudristek terhadap digitalisasi sekolah diperlukan sinergi, kolaborasi, dan kontribusi dari berbagai pihak," ungkap Jumeri S.TP, M.Si dari Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud. 
 
Sementara, berbagai inovasi pembelajaran telah dilakukan Kemendikbudristek di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin). Inovasi itu mengakomodir daerah di Indonesia yang tidak atau belum terjangkau internet dengan baik.
 
Salah satunya adalah Pusat Sumber Belajar (PSB) dan Rumah Belajar versi offline. Di dalam produk ini, terdapat Sumber Belajar Offline yang berisi konten pembelajaran interaktif dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK dengan format HTML 5. 
 
"Akan lebih sangat bermanfaat apabila stakeholder pendidikan menyediakan misalnya flashdisk yang diisi dengan berbagai materi kemudian dikirimkan kepada mereka. Meskipun teknologinya baru seperti itu tapi lebih bermanfaat untuk mereka," ujar Arief Darmawan selaku perwakilan Kemendikbudristek.
 
Sebagai pembicara berikutnya, Anggayomi Amanda dari BAKTI Kominfo mengungkapkan solusi menangani wilayah blank spot. Dia menyampaikan, dari 2015, BAKTI telah membangun 1.682 BTS di lokasi yang belum terjangkau sinyal.
 
90 persen BTS tersebut berada di daerah 3T dan membangun 11.649 titik akses internet atau wifi gratis di seluruh wilayah Indonesia. Dia juga mengatakan 11.649 titik akses internet tersebut, sebanyak 4.600 dipergunakan untuk sekolah dari tingkatan TK hingga SMA.
 
"Semua pembangunan BAKTI itu kita dapatkan dari usulan, baik dari Pemerintah Daerah ataupun Kementerian terkait baru kita bisa membangun," jelas Yomi.
 
Sementara, Gede Sumanaya, M.Pd. dari Disdikpora Kab. Buleleng yang menjadi narasumber terakhir menceritakan permasalahan yang dialami di wilayahnya terkait ketersediaan internet untuk proses pembelajaran jarak jauh. Sebelumnya di Kabupaten Buleleng, khususnya di Kecamatan Busungbiu, ada beberapa bagian yang sama sekali belum terjangkau oleh internet.
 
Namun setelah bekerja sama dengan rekanan dan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membangun jaringan baru, kini 100 persen sekolah yang berada di Kecamatan Busungsiu sudah mendapatkan akses internet.
 
"Setelah mendapatkan akses internet, kami mempelajari akun belajar.id dari Kemendikbudristek untuk dapat mendukung kegiatan pembelajaran daring hingga akhirnya kami berhasil membuka LMS," tutup Gede.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan