Ilustrasi Pesantren. Foto: MI/Galih Pradipta
Ilustrasi Pesantren. Foto: MI/Galih Pradipta

National Virtual Talk

Kominfo dan IPPNU Ajak Santri Bantu Tangkal Hoaks

Citra Larasati • 03 November 2021 07:08
Jakarta:  Peranan santri, pelajar dan anak muda untuk tetap produktif di masa pandemi covid-19 ini sangat dibutuhkan.  Terutama dibutuhkan untuk menjaga kesejahteraan sesama dan pemulihan ekonomi global.
 
Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen IKP) bermitra dengan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengadakan webinar National Virtual Talk dengan tema “Pelajar Bangkit dari Pandemi: Berdaya, Berkarya, Berjaya”.
 
Narasumber yang hadir secara virtual untuk memberikan paparannya antara lain Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, Kabag Diseminasi Informasi Digital Biro Multimedia Divhumas, Kombes Heru Yulianto, Penulis Novel Hati Suhita dan Wigati and Owner @omah_suhita, Ning Khilma Anis dan juga Ketua Umum IPPN, Nurul Hidayatul Ummah yang hadir secara langsung.

Usman mengungkapkan, perlunya untuk membangun komunikasi virtual di era pandemi, salah satunya dengan menumbuhkan kebiasaan untuk mengutamakan penggunaan media sosial dalam mencari informasi dan bukan lagi hanya untuk sekadar berkiriam pesan.
 
“Marilah kita gunakan media sosial untuk kebaikan, kabarkan kebaikan, hindari hoaks, pahami karakteristik media dan juga pahami karakter audience,” ungkapnya.
 
Lebih lanjut Usman mengimbau masyarakat, khususnya pelajar IPPNU untuk berperan serta bersama-sama bangkit dari pandemi dengan mengikuti panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
 
“Kami ingin mengajak pelajar IPPNU untuk bangkit dari pandemi, banyak hal yang harus kita lakukan, pertama patuhi prokes, segerakan vaksin sehingga pemulihan kesehatan dapat tercapai dengan terbentuknya herd immunity, lalu nantinya kita dapat lebih leluasa melakukan berbagai kegiatan,” jelas Usman.
 
Baca juga:  Nadia Shafiana Rahma Raih Santri Award 2021, Ini Sederet Prestasinya
 
Heru menyampaikan, maraknya penyebaran media negatif dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda dan demokrasi.  Oleh karena itu, Polri turut mengedukasi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.  
 
“Salah satu upaya Divhumas Polri dalam menangkal hoaks adalah memonitor setiap berita dan melakukan penindakan dengan memberikan stempel ‘HOAX’ kemudian disebarkan kembali pada masyarakat,” ujar Heru.
 
Heru juga mengingatkan agar santri dan pelajar bijak dalam menggunakan media sosial dan adanya jerat hukum bagi pelaku cyber bullying dan penyebar hoaks.
 
Ning Khilma Anis pun ikut memotivasi para audience untuk mendem jero yaitu menghilangkan nilai-nilai keburukan yang dapat membantu kita hidup di era digital dan tentu saja untuk dapat terus berkarya, mandiri dan berinovasi di masa pandemi
 
“Lebih baik berbuat sedikit asalkan menyumbang sesuatu di zakat literasi dari pada tenggelam di dunia angan-angan. Juga dalam bisnis, daripada hanya mengumpulkan teori dalam berbisnis, lebih baik melakukan praktik bisnis sedikit demi sedikit,” ungkap Anis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan