Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan mengatakan pihaknya mengadopsi program Double Track yang lebih dulu sukses di Jawa Timur. Pihaknya mencetuskan program Dual Track sebagai salah satu upaya memberdayakan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi siswa SMA, khususnya yang tidak berkesempatan berkuliah.
Program ini juga merupakan upaya Disdikbud Kaltim untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi. Kurniawan menyebut lulusan SMA yang dibekali dengan keterampilan dan keahlian akan lebih mudah diterima di dunia usaha, industri, maupun wirausaha setelah lulus.
“Sedangkan, bagi anak-anak kami yang melanjutkan kuliah akan menjadi bekal bagi mereka untuk dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya,” tutur dia.
Selain itu, sebagai provinsi terbesar kedua di Indonesia sekaligus tempat Ibu Kota Negara (IKN) baru, program ini mendukung masyarakat asli Kaltim turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Kurniawan tak ingin masyarakat Kaltim hanya berperan sebagai penonton di rumah sendiri.
“Oleh karena itu, kami mengajukan kerja sama bersama ITS,” tutur dia.
Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menyebut kerja sama ini sejalan dengan tujuan ITS. Sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia, ITS tidak hanya berfokus kepada mahasiswa, namun juga mengemban tanggung jawab untuk memajukan masyarakat secara umum.
Salah satunya, siswa SMA yang tidak berkesempatan untuk berkuliah. Bambang mengatakan ITS akan mendukung penuh program Dual Track yang akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur.
Pihaknya akan menyiapkan pemateri dari berbagai pihak yang kompeten di bidangnya untuk turut menyukseskan program ini. Terakhir, dosen Departemen Teknik Mesin ITS itu mengucapkan terima kasih kepada Disdikbud Kaltim yang telah bekerja sama dengan ITS.
“Terima kasih telah mempercayai ITS untuk mengembangkan kualitas SDM di Kaltim,” ujar dia.
Baca juga: Lulusan Terbanyak di Program Bangkit Kemendikbudristek 2022 Berasal dari ITS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News