Secara sederhana, iritabilitas adalah kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi rangsangan yang dapat berupa sentuhan, cahaya matahari, air, zat kimia, suhu, bau dan gravitasi bumi. Rangsangan tersebut merupakan rangsangan dari luar.
Manusia dan hewan memiliki alat indra yang berfungsi untuk menerima atau menanggapi rangsangan. Sementara itu, tumbuhan tidak memiliki alat indra tetapi tetap dapat menerima atau menanggapi rangsangan.
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan menanggapi rangsang yang diterima, namun perilaku yang ditunjukan berbeda-beda, lantas seperti apa iritabilitas pada makhluk hidup? Berikut penjelasannya dilansir dari laman Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
Iritabilitas pada manusia
Iritabilitas pada manusia dapat berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Rangsangan dari luar tubuh seperti ketika tangan tertusuk duri, dan tangan reflek bergerak menjauhkan diri dari duri tersebut. Atau saat debu beterbangan, lalu mata akan terasa perih dan ingin memejamkan mata.
Gerakan tangan menjauhkan diri dari duri dan mata yang terpejam karena menghindari debu merupakan gerakan peka terhadap rangsangan. Rangsangan dalam hal ini berupa duri dan debu.
Sementara contoh rangsangan dari dalam tubuh seperti ingin buang air karena kantong kemih penuh dengan urine, atau merasakan lapar karena tubuh membutuhkan asupan dan sudah saatnya makan.
Iritabilitas pada hewan
Sama halnya dengan manusia, rangsangan pada hewan juga berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuhnya. Namun, pada hewan terdapat alat-alat indra yang lebih sangat peka terhadap rangsangan.
Contohnya, burung elang yang peka penglihatannya, kelelawar yang peka pendengarannya, dan anjing yang peka penciumannya. Atau contoh lainnya seperti kupu-kupu mendekati bunga karena mencium aroma nectar, kucing yang mencari aroma masakan ikan, dan hewan kaki seribu yang akan menggulung diri untuk melindungi diri jika mendapat gangguan.
Iritabilitas pada tumbuhan
Berbeda dengan manusia dan hewan, tumbuhan tidak mempunyai indera untuk menerima rangsangan. Namun, tumbuhan tetap memiliki kepekaan terhadap rangsangan yang diterima berupa cahaya, air, dan sentuhan.
Contoh iritabilitas tumbuhan yang rangsangannya berupa air adalah akar tumbuhan akan tumbuh mendekati daerah yang banyak airnya. Sedangkan yang rangsangannya berupa cahaya adalah bunga matahari selalu bergerak menuju kearah cahaya matahari.
Contoh iritabilitas terhadap sentuhan dapat dilihat dari tumbuhan putri malu yang mengatupkan daunnya ketika disentuh. Gerak pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan rangsangan dan jenis rangsangan yang menghipnotis tumbuhan, yaitu:
1. Otonomi Gerak
Gerak yang belum diketahui secara jelas penyebabnya, diduga rangsangannya berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, karena itu disebut gerak autonom (endonom). Misalnya yaitu gerak mengalirnya sitoplasma dalam sel, gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh. Atau gerak yang diperlihatkan tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang daun dan bunga.
2. Gerak Esionom
Gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan adanya lingkungan sekitar. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak esionom dapat dibedakan menjadi empat, yaitu tropisme, taksis, nasti, dan higroskopis. (Eka Putri Wahyuni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
