Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

Bertemu Grand Syeikh Al Azhar, Menag Minta Tambah Kuota Beasiswa Mahasiswa Indonesia

Renatha Swasty • 23 Desember 2022 09:18
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Grand Syeikh Al Azhar (GSA), Prof Dr Ahmed Al Tayeb. Yaqut berharap Al Azhar dapat menambah kuota beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.
 
"Alhamdulillah, siang ini waktu Kairo, saya diterima Grand Syekh Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb. Saya sampaikan harapan akan penambahan kuota beasiswa dan beliau merespons dengan baik," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Desember 2022.
 
Pertemuan berlangsung di Masyikhatul Azhar. Yaqut juga meminta agar asrama yang dulu dijadikan sebagai tempat isolasi bagi penderita covid-19 dapat difungsikan kembali sebagai asrama mahasiswa.

Syeikh Ahmed Al Tayeb menyambut baik usulan Yaqut. Pihaknya akan menambah kuota beasiswa dari 200 menjadi 250 mahasiswa.
 
"Kami akan menambah beasiswa bagi calon mahasiswa Indonesia di Al Azhar dari 200 menjadi 250. Kami sangat respek kepada anak-anak Indonesia yang berakhlak mulia, santun, ramah, dan tekun, serta memiliki minat dan motivasi tinggi terhadap pendidikan," ujar Syeikh Ahmed Al-Tayeb.
 
Sementara itu, Guru Besar Bidang Akidah dan Filsafat itu menyebut asrama akan diaktifkan kembali sebagai asrama mahasiswa. Khususnya, bagi mereka yang mendapat beasiswa Al-Azhar melalui jalur Kementerian Agama.
 
"Namun, saya meminta kepada pihak Kedutaan agar ikut mendampingi mereka dalam peningkatan kegiatan-kegiatan ilmiah, sosial, keagamaan, dan kebudayaan," ujar Syeikh Ahmed Al Tayeb.
 
Dia menyebut pihaknya sangat antusias memberikan perhatian kepada mahasiswa Indonesia. Syeikh Ahmed Al Tayeb juga berharap pihak kedutaan Indonesia di Mesir bisa bekerja sama dengan Al Azhar untuk memberikan perhatian kepada mahasiswa.
 
Yaqut berterima kasih atas sambutan dan respons baik dari Syeikh Ahmed Al Tayeb. Dia juga menyampaikan salam dan undangan khusus dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban pada 6 Februari 2023.
 
"Terima kasih atas undangan untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban. Ini merupakan kehormatan dan Insyaallah saya akan hadir jika tidak ada halangan nanti," tegas Syeikh Ahmed Al Tayeb.
 
Dia mengapresiasi inisiatif Indonesia menggelar Muktamar Fikih Peradaban. Syeikh Ahmed Al-Tayeb yakin kegiatan itu sangat penting.
 
"Saya yakin yang akan dihasilkan juga sangat penting sekali, terutama terkait pentingnya meluruskan salah paham tentang Islam dan Islamphobia di wilayah Asia dan Asia Tenggara," sebut dia.
 
Yaqut juga bertemu dengan Grand Mufti Mesir, Sheikh Prof Dr Syauqi Allam. Dia juga menyampaikan undangan khusus dari Wapres untuk hadir pada Muktamar Fikih Peradaban tahun depan.
 
Muktamar Fikih Peradaban dihelat sebagai langkah sangat kontekstual. Yaqut mengatakan Islam merupakan agama komprehensif yang mampu menjawab berbagai persoalan kehidupan manusia.
 
"Islam itu begitu terbuka dan perlu dipromosikan. Kami berharap agama lain juga melakukan hal yang sama, sehingga akan terjalin kehidupan umat manusia yang rukun dan harmonis," jelas dia.
 
Syauqi Allam berterima kasih dan mengapresiasi rencana penyelenggaraan Muktamar Fikih Peradaban. Dia berharap bisa hadir dalam kegiatan tersebut.
 
"Kami sangat berterima atas undangan muktamar peradaban yang merupakan langkah-langkah penting bagi upaya menyebarkan Islam wasathiyah serta menyampaikan hakikat Islam kepada dunia. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mencegah Islamophobia dan kesalahpahaman terhadap Islam", ujar dia.
 
Dalam kunjungan itu, Yaqut didampingi Dirjen Pendikan Islam, M Ali Ramdhani; Stafsus Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo; Dubes RI untuk Mesir, Lutfi Rauf; Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pontren, Waryono Abdul Ghafur; serta Plt Direktur Diktis, Syafii.
 
Baca juga: Per Tahun, 2 Ribu Pelajar Indonesia Kuliah ke Universitas Al-Azhar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan