Wamendiktisaintek, Stella Christie, saat memaparkan materi pada Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III, di UMI Makassar. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin.
Wamendiktisaintek, Stella Christie, saat memaparkan materi pada Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III, di UMI Makassar. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin.

60 'Anak BEM' Kampus Terpilih Ikuti Kemah FLC 2025 di UMI Makassar

Muhammad Syawaluddin • 12 November 2025 14:22
Makassar: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) membuka Program Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III untuk Wilayah Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, serta Papua. Sebanyak 60 mahasiswa ikut dalam kegiatan tersebut. 
 
Sebanyak 60 peserta dari ribuan pelamar, terpilih mengikuti FLC Regional III yang merupakan ketua atau pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat universitas dan ketua atau pengurus organisasi ekstrakampus. FLC Regional III ini berlangsung di Auditorium Al-Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI).
 
Rektor UMI Makassar, Hambali Thalib, mengatakan ditunjuk sebagai tuan rumah dalam kegiatan Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III merupakan kehormatan bagi UMI Makassar.  "Ditunjuknya umi sebagai tuan rumah menjadi kehormatan bagi kami karena dihadiri oleh wamen," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 November 2025.

Apalagi kata, Hambali Thalib peserta atau mahasiswa yang hadir di UMI Makassar adalah orang-orang pilihan dari berbagai daerah. Khususnya dari wilayah Timur Indonesia. 
 
"Pesertanya hampir seluruh wialyah Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Sehingga dengan kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kasih kepada kementerian," jelas Hambali. 
 
Wamendiktisaintek, Stella Christie, menekankan pentingnya membangun ekosistem regenerasi kepemimpinan nasional yang kuat demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. "Untuk mewujudkannya, tentu dibutuhkan persiapan, berupa pembangunan kapasitas para pemuda sebagai calon pemimpin," ujar Stella. 
 
Lebih lanjut dalam materinya yang bertujuk Policy Making 1 SKS, Wamen Stella menekankan pentingnya melakukan analisis, untuk itu para peserta diminta untuk tidak hanya pasif mendengarkan, namun ikut berpikir terkait Dampak, Keterlaksanaan, dan Resistansi.
 
“Sebagai pemimpin, Anda harus bisa berdiskusi dan membuka diri terhadap perbedaan. Itu yang namanya 'trigger warning'. Hal itulah yang akan menjadi bekal sebagai pemimpin,” tegas Wamendiktisaintek.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan