Jakarta: Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga yang melemparkan bola logam sejauh mungkin. Melakukan tolak peluru tidak benar-benar melakukan gerakan melempar, maka dari itu tolak peluru berbeda dengan cabang olahraga melempar lainnya.
Dalam melakukan tolak peluru yang dilakukan adalah melempar dengan menggunakan salah satu tangan dan memaksimalkan tenaga untuk mendapat jarak yang jauh. Semakin jauh jaraknya, maka poin yang didapatkan akan semakin besar. Gerakkan melempar tersebut harus bisa mengandalkan gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan bobot tertentu.
Bobot peluru untuk kelas senior adalah 7,257 kilogram untuk putra, dan 4 kilogram untuk putri. Sementara itu, berat peluru untuk kelas junior adalah 5 kilogram untuk putra dan 3 kilogram untuk putri.
Baca: Sepi Partisipan, Tolak Peluru dan Lontar Martil Hilang dari SEA Games Vietnam |
Teknik Dasar Tolak Peluru
-
Posisikan bola logam pada pangkal jari, dan buka telapak tangan. Rentangkan jari-jari tangan, lalu gunakan ibu jari untuk menahan bola agar tidak jatuh.
-
Letakkan bola logam diantara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang.
-
Sambil menahan bola logam, pastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi dan sejajar dengan bahu.
-
Berdiri menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam mengarah ke daerah pendaratan bola.
-
Buka kedua kaki dengan lebar, lalu tekuk kaki yang berada jauh dari area pendaratan sehingga tubuh condong ke belakang.
-
Putar pinggul sehingga menghadap ke arah yang berlawanan dari area pendaratan.
-
Saat bersiap melakukan tolakan, dorong kaki belakang dan putar pinggul sehingga tubuh menghadap ke area pendaratan.
-
Rentangkan lengan yang memegang bola logam ke depan dengan sudut 45 derajat, sambil berusaha mendorong bola logam dengan sekuat tenaga.
-
Saat menembak, tambahkan dengan mendorong pergelangan tangan mirip dengan gerakkan menembak pada permainan bola basket.
Macam Gaya Tolak Peluru
-
Gaya O’brien
Dipopulerkan oleh atlet Amerika yang bernama Parry O’brien. Saat melakukan gaya ini, posisi atlet membelakangi area pendaratan. Kemudian atlet akan melakukan gerakan 180 derajat ketika akan melemparkan bola logam.
-
Gaya Spin
Dipopulerkan oleh atlet Rusia yang bernama Alexander Baryshnikov. Dalam melakukan teknik ini diperlukan keterampilan yang tinggi karena atlet harus memutar tubuhnya 360 derajat dalam kecepatan tinggi ketika akan melemparkan bola logam. Tujuan gerakkan ini agar bisa meraih jarak sejauh mungkin.
-
Gaya Ortodoks
Gaya ini adalah gaya yang populer dikalangan atlet dan digunakan untuk mengajarkan kepada atlet pemula. Teknik ini dilakukan dengan memposisikan tubuh menyamping dari area pendaratan, lalu letakkan bola logam diantara kepala dan bahu, dan lempar bola.
Peralatan Tolak Peluru
Standar ukuran bola logam untuk pertandingan tolak peluru telah diatur oleh International Association of Athletic Federation (IAAF).
-
Bola logam
Pada umumnya menggunakan material besi padat atau kuningan. Pada atlet putra bobot yang digunakan adalah 7,25 kilogram dan 4 kilogram untuk putri.
-
Lapangan
Lapangan tolak peluru memiliki diameter 2,135 meter dan memiliki papan setinggi 10cm pada bagian depan. Pada umumnya menggunakan lapangan beton atau rumput yang sudah ditandai busur dengan sudut 34,92 derajat.
(Tamara Pramesti Adha Cahyani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di