Perbedaan antara Nabi dan Rasul:
Nabi
Nabi adalah seseorang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu-Nya dan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat manusia. Melansir dari laman fai.umsu.ac.is, tugas utama seorang Nabi adalah menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah serta memberikan bimbingan kepada umat.Mereka memberikan ajaran moral, etika, dan kehidupan yang benar. Nabi juga bisa menjadi contoh teladan dalam beribadah dan perilaku. Contoh Nabi adalah 25 Nabi yang kita ketahui.
Rasul
Rasul adalah seorang nabi yang ditugaskan secara khusus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia dan memberikan hukum atau syariat-Nya. Mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengubah kondisi masyarakat yang menyimpang dan memberikan perubahan sosial yang diperlukan.Rasul membawa risalah atau pesan khusus yang berisi ajaran Allah yang harus disampaikan kepada umat. Contoh Rasul adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad SAW.
Dengan begitu, dapat dipahami perbedaan mendasar antara nabi dan rasul adalah bahwa Rasul adalah seorang Nabi yang ditugaskan secara khusus untuk menyampaikan wahyu Allah dan memberikan hukum atau syariat-Nya kepada umat manusia.
Tugas dan tanggung jawab seorang Rasul lebih besar dibandingkan dengan seorang Nabi biasa dalam mengubah masyarakat dan memberikan perubahan sosial yang diperlukan.
Melansir laman Nahdlatul Ulama, nabi dan rasul memiliki misi khusus yang diperjuangkan, yakni mengarahkan umat manusia agar memiliki semangat kuat berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebajikan. Kebaikan tidak hanya dipahami sebatas ibadah khusus atau kegiatan yang tampak sangat religius, yang biasa dilakukan oleh para ustadz atau para tokoh agama saja.
Namun makna kebaikan sesungguhnya lebih dari itu. Kebaikan atau al-khairu mencakup pemahaman yang lebih luas dan dalam. Yakni segala sikap, tindakan dan usaha yang bermanfaat serta mendatangkan kebaikan terhadap sesama, termasuk dalam kategori al-khairu atau al-birru.
Dalam mengemban tugas yang sangat mulia itu, para nabi dan rasul menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan ketekunan. Mereka saling mengorbankan kepentingan diri dan keluarganya demi kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia.
Mereka sering menghadapi risiko yang sangat berat dan berbahaya, menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Kesulitan demi kesulitan terus dijalani dengan tabah dan sabar sehingga mencapai keberhasilan yang agung dan penuh kemuliaan.
Meskipun menghadapi berbagai kesulitan itu, para nabi dan rasul tidak pernah merasa kecewa atau berputus asa, sebaliknya merasa puas dan berbahagia, karena telah berhasil mengantarkan umatnya menuju jalan yang lurus yang diridhai oleh Allah SWT.
Kesungguhan para Nabi dan Rasul dalam perjuangan dan ketabahan mereka dalam menghadapi tantangan dan rintangan dilukiskan dalam al-Qur’an:
“...Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami”. (Q.S. Al-Anbiya’, 21: 90).
Selanjutnya Rasulullah SAW menjelaskan:
“Sesungguhnya kebajikan itu ialah suatu perbendaharaan, setiap perbendaharaan itu pasti ada kuncinya. Berbahagialah manusia yang dikaruniai Allah kunci untuk membuka segala kebaikan dan menutup rapat segala keburukan. Dan celakalah orang yang memegang kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan”. (HR. Ibn Majah, No: 234).
Nah sekarang kamu sudah tahu perbedaan nabi dan rasul. Jangan sampai salah memahaminya lagi yaa. Semoga bermanfaat.
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
| Baca juga: Pengertian Suhuf Serta 5 Nabi yang Menerimanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
