Dikutip dari laman unej.ac.id, mahasiswi Prodi Teknik Mesin Angkatan 2021 itu turun dalam kategori prototipe kelas mesin pembakaran dalam diesel. Dia mengemudikan mobil yang didesain berbentuk seperti peluru.
Nursanah mengaku mengemudikan mobil itu tak mudah. Pasalnya, dia harus berposisi semi tertidur sehingga menyebabkan jarak pandang terbatas.
Selain itu, berat pengemudi yang disyaratkan dalam kontes turut memengaruhi laju. Nurhasanah memenuhi syarat kontes dengan bobot 50 kilogram lengkap berserta atribut yang dikenakan, yaitu baju, helm, dan sepatu.
Dia menilai prinsip mobil hemat energi adalah ringan dan memiliki dimensi seringkas mungkin. Nursanah mampu menempuh jarak 9,3 kilometer melaju melewati 4 lap.
Nursanah dan Senapati
Nursanah mengemudikan mobil diesel rancangan tim Tawang Alun prodi Teknik Mesin Universitas Jember yang diberi nama Senapati. Dia berhasil meraih capaian 270 kilometer per liter bahan bakar dengan finis di posisi empat.Tim Tawang Alun merancang Senapati sedemikian rupa sehingga mobil ini tetap aerodinamis, namun juga hemat dan berbeda dengan mobil konvensional pada umumnya. Senapati memiliki panjang 2,98 meter, tinggi 75 cm, dan bobot 85 kilogram sehingga lolos dalam technical inspection dan mampu berlaga di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC).
Tim inti Tawang Alun, Khadafi, mengungkapkan technical inspection benar-benar disiapkan berdasarkan pengalaman tim pada KMHE tahun sebelumnya. Sehingga, mereka mengalami kendala yang sangat minim mulai dari safety kendaraan, dimensi kendaraan, sistem penggerak, bahkan hingga sistem pengereman.
Baca juga: Tempuh 149 Km dalam 25 Menit, Tim Titen Unej Juara 3 di KMHE 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News