Sesi talk show bersama Sabrina Maidah, foto: commstride
Sesi talk show bersama Sabrina Maidah, foto: commstride

Art Therapy Sebagai Media Penyaluran Emosi, Cara Cegah Gangguan Mental

Putri Purnama Sari • 15 Mei 2023 16:43
Cikarang: Kesehatan mental merupakan salah satu kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tentram, dan tenang sehingga mampu menyadari potensinya sendiri.
 
Saat seseorang mempunyai mental yang sehat, Ia dapat menggunakan kemampuan atau potensi yang ada pada dirinya secara maksimal untuk menghadapi tantangan hidup, serta dapat menjalin hubungan yang baik dan positif dengan orang lain.
 
Sedangkan, jika kesehatan mental seseorang terganggu dapat menyebabkan kemampuan berpikir dan kendali emosi yang tidak stabil sehingga dapat berpengaruh buruk terhadap perilakunya.

Menurut survei yang dilakukan oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menyebutkan, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Sementara itu, satu dari dua puluh remaja Indonesia lainnya memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
 
Baca juga: Anak Rentan Mengalami Kesehatan Mental

 
Dalam surveinya, disebutkan juga bahwa hanya 2,6% remaja yang memilih berkonsultasi dengan tenaga ahli untuk membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental dan sebagian besarnya lainnya memilih untuk menyelesaikannya sendiri. Salah satu masalah kesehatan mental tersebut adalah krisis identitas yang dialami oleh generasi muda yang dipengaruhi globalisasi dan teknologi.
 
Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa Ilmu Komunikasi President University mengadakan acara talk show yang bertajuk “Who am I: Kenali Potensimu”, yang merupakan bagian dari CommStride, acara ini dilaksanakan di Living Plaza, Jababeka, Cikarang, pada Sabtu, 13 Mei 2023 dan dihadiri oleh generasi muda usia 18-25 tahun yang sedang bingung untuk menentukan potensi dan emosi yang dimilikinya.
 
Dalam acara ini, terdapat sesi art therapy yaitu sebuah terapi dengan menggunakan karya seni untuk melepaskan konflik batin dan emosi yang terpendam di dalam dirinya (Haniatussa’adah & Purwanto, 2022).
 
Pada sesi art therapy, para partisipan diminta untuk menggambar sesuatu di sebuah kertas kosong untuk mengekspresikan keadaan yang sedang dialaminya, dan secara tidak sadar mereka telah menunjukkan emosi terpendam yang sedang dirasakannya.
 
Psikolog Klinis, Sabrina Maidah sekaligus speaker dalam acara talk show ini mengatakan bahwa art therapy dapat dilakukan dalam berbagai media, baik secara interaksi langsung maupun interaksi online. Adapun, kegiatan ini bertujuan sebagai sarana untuk menuangkan ekspresi yang sedang dirasakan oleh para partisipan.
 
Baca juga: 5 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental

 
“Dengan kita menuliskan, sebelum kita menggambar, kita melakukan sesuatu, kita jadi lebih memahami apa yang dirasain gitu. Oh ternyata mungkin, aku lagi butuh didengerin ya. Oh ternyata mungkin aku lagi butuh punya temen deket ya, kaya gitu,” ujar Sabrina Maidah.
 
Sabrina Maidah juga menambahkan, cara memandang krisis identitas agar tidak menjurus ke hal negatif adalah dengan mencari teman untuk berbicara, baik sahabat, orang terdekat, dan psikolog.
 
“Kalau emang dirasa sahabat gak bisa, temen curhat gak ada solusi, coba datang ke psikolog gitu, karena bisa jadi yang kamu butuhkan adalah teman untuk memahami diri kamu secara utuh dan brainstorming diri kamu,” tutup Sabrina Maidah.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan