“Fisika partikel ini mempelajari materi penyusun alam semesta kita, baik makhluk hidup maupun benda mati dan bagaimana mereka berinteraksi," kata Heribertus dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dia menjelaskan bentuk interaksi yang terjadi dikenal dengan empat gaya fundamental, yakni gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah.
Masing-masing gaya memiliki tanggung jawab berbeda terhadap kelangsungan alam semesta.
"Gaya nuklir kuat dan lemah serta gaya elektromagnetik dideskripsikan oleh teori medan kuantum,” ujar dia.
Heribertus menyebut model standar fisika partikel merupakan model yang memberikan dinamika evolusi partikel-partikel elementer di alam semesta dan interaksi antar partikel tersebut. Model standar ini sangat sukses dan menjelaskan banyak hal di tahun 90-an.
Namun, gagal menjelaskan beberapa hal seperti neutrino yang bermassa dan berosilasi, asimetri matter-anti-matter, materi gelap, masalah hierarchy, dan beberapa hal lainnya. “Sehingga, dibutuhkan kajian fisika baru (new physics) di luar standar model,” jelas dia.
Untuk itu, dilakukan serangkaian eksperimen Large Hadron Collider (LHC) untuk menguji model standar dan menemukan new physics. LHC ini berupa proton-proton collider terowongan dengan keliling 27 kilometer dan berada di kedalaman 175 meter.
“Terowongan ini berada di perbatasan Perancis-Swiss di dekat Geneva. Terdapat empat collision point pada LHC, yakni CMS, LHCb, CERN, ATLAS dan ALICE. Ada peneliti fisika partikel Indonesia yang terlibat dalam eksperimen ALICE,” beber dia.
Heribertus mengatakan pencarian new physics di LHC dilakukan dengan dua cara, yakni bump hunting dan precision measurement. Bump hunting dapat ditemukan bila terdapat keanehan/anomali pada grafik yang dihasilkan oleh detektor pada LHC yang dapat dikaitkan dengan new physics seperti pada penemuan higgs boson.
“Kajian LHC sampai saat ini belum menemukan adanya bump pada rentang massa yang dapat dideteksi oleh detektor pada LHC. Kemungkinan lainnya adalah bump akan muncul pada massa yang lebih tinggi namun di luar kemampuan detektor yang digunakan saat ini,” kata dia.
Selain itu, precise measurement dan precise theoretical prediction dapat digabungkan dan dibandingkan dalam pencarian new physics ini. Fisika teori khususnya fisika partikel sangat berperan dalam mendukung eksperimen Run Plan LHC yang tahun ini mulai dilakukan untuk energi yang lebih tinggi yaitu 13.6 TeV.
Heribertus menekankan dalam beberapa tahun ke depan, LHC akan menghasilkan dataset eksperimen yang sangat besar. Untuk mengeksploitasi dataset tersebut dibutuhkan prediksi teori yang sangat baik dalam pencarian new physics.
“Terima kasih telah membagi pengetahuan tentang state of the art fisika partikel. Semoga kegiatan kali ini menambah wawasan sivitas dan makin banyak yang mendalami fisika dengan baik dan bermanfaat. Semoga ke depannya ada mahasiswa Fisika IPB University yang mengikuti jejak Heribertus Bayu Hartanto, PhD berkarya di level internasional dan berprestasi bagi Indonesia,” kata Ketua Departemen Fisika IPB University Tony Ibnu Sumaryada.
| Baca juga: Setelah UMS di Seoul, IPB University Juga Bakal Buat Kampus di Malaysia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id