Mata pelajaran pilihan mesti dipilih sesuai dengan proyeksi studi dan karier ke depan. Setidaknya untuk masuk ke program studi tertentu di perguruan tinggi.
Tak adanya jurusan membuat peran guru Bimbingan Konseling (BK) semakin penting. Guru BK harus bisa mengarahkan siswa agar dapat memilih mata pelajaran pilihan dengan tepat.
"Betul-betul ada tugas yang sangat substansial yang guru BK perankan di sekolah sekarang. Kalau sebagai guru BK, pasti sudah harus punya kompetensinya untuk membimbing murid, melakukan eksplorasi ini," kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam live Instagram @beasiswaosc dikutip Senin, 5 Agustus 2024.
Bahkan, Nino, apaan karib Anindito Aditomo, menyebut guru BK harus melakukan penyegaran ulang terhadap kemampuannya. Ia menyarankan guru BK untuk belajar kembali.
"Mungkin perlu refresh gitu ya, mungkin perlu sebagian guru, mungkin perlu belajar kembali," tutur dia.
Meski begitu, ia meyakini guru BK akan lebih senang. Khususnya dalam membimbing siswa dalam Kurikulum Merdeka.
"Karena peran sebagai guru BK menjadi benar-benar bermakna. Sibuk iya, tapi kesibukan yang penting, kesibukan yang bermakna sekarang ini," tutur Nino.
| Baca juga: Jurusan di SMA Dihapus, Mapel Pilihan Harus Pertimbangkan Ketersediaan Guru |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
