Perempuan asal Biak yang dibesarkan di Timika ini mengikuti program ADik pada 2013 dan lulus sebagai sarjana tahun 2019. Dia meraih gelar dokter hewan tahun 2021.
Amelia bercita-cita mendirikan klinik hewan di Papua, namun ingin mencari pengalaman lebih dulu. Usai lulus kuliah, Amelia bergabung dengan sebuah klinik dokter hewan di Bali selama 3 bulan, kemudian mencoba di klinik lain di Jakarta selama 2 tahun.
Merasa sudah memiliki pengalaman cukup di luar Papua, Amelia pulang ke Papua dan bergabung di Klinik Hewan WijayaVet milik Drh. Gusti Made Anantawijaya di Kota Jayapura sejak awal 2024 lalu.
“Keluarga dan kerabat sangat senang dan bangga dengan pencapaian yang saya raih, ADik membantu mewujudkan cita-cita saya menjadi seorang dokter hewan," ujar Amelia dikutip dari laman Puslapdik Kemdikbud, Senin, 7 Oktober 2024.
Sembari kerja dan mencari pengalaman, Amelia perlahan merintis pendirian klinik hewan di Timika. “Saya juga berusaha meraih beasiswa dari LPDP untuk melanjutkan studi S2, namun setelah tiga kali ikut seleksi, gagal, saya akan terus mencoba," kata dia.
Amelia mengungkapkan saat mengikuti Program ADik, dia tidak memilih program studi kedokteran hewan, tapi kedokteran umum, namun Amelia tetap bersyukur. “Saya bisa menolong hewan dan bukankah hewan yang sehat juga menentukan kesehatan kita," ujar dia.
Mengenang masa-masa kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh, Amelia terkesan dengan masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi hukum syariat Islam. Namun, tetap memiliki toleransi terhadap masyarakat non Islam.
“Dosen, mahasiswa, dan masyarakat yang beragama Islam di Aceh memiliki toleransi kepada rekan-rekan non muslim juga seperti saya dan rekan-rekan saya yang beragama Kristen dan Katolik. Kami tetap dapat melaksanakan ibadah pada hari minggu di beberapa Gereja yang tersedia, seperti di pusat kota Banda Aceh," kenang dia.
Amelia mengaku bangga menjadi salah satu lulusan dari Universitas Syiah Kuala yang memeroleh julukan universitas jantong hate rakyat Aceh itu.
“Menjadi minoritas di antara kalangan mayoritas tidak membuat saya minder untuk tetap maju meraih cita-cita saya sebagai calon dokter hewan kala itu. Saya banyak mendapatkan teman baru, dan banyak diantara mereka berasal dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Riau, dan Lampung," ujar dia.
Amelia juga banyak belajar dari peraturan mengenai syariat Islam. “Tata cara pergaulan di Aceh tidaklah boleh sembrono, haruslah bergaul dengan baik dan benar jika tidak mau mendapatkan hukuman. Saya banyak belajar dan mendapatkan hal baru. Salah satunya yaitu cara berpakaian yang sopan bagi kaum wanita," kata dia.
Selama kuliah, Amelia aktif di kegiatan seni, terutama seni taria Papua. Setiap ada kegiatan, Amelia dan teman-temannya sesama ADik Papua selalu diundang untuk menampilkan tari-tarian Papua.
“Kami pernah beberapa kali diundang langsung oleh Gubernur Aceh untuk tampil, kami juga pernah diundang oleh Wali Kota Banda Aceh dan tampil langsung di kediamannya. Kami selalu tampil di lapangan utama kota hampir setiap tahun untuk mengisi dan meramaikan acara," cerita dia.
| Baca juga: Penerima Beasiswa ADik Ini Lulus Kedokteran Gigi UB dengan IPK 3,88 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id