“Talas kimpul/belitung merupakan makanan sumber karbohidrat, rendah lemak, dan indeks glikemiksnya rendah. Talas kimpul juga mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan. Ada kandungan serat pangan, pati resisten, mineral tembaga dan kalium, vitamin B3 dan komponen bioaktif diogenin serta flavonoid,” papar Evy dalam keterangan pers, Selasa, 14 Maret 2023.
Evy mengatakan serat pangan ini bagus untuk organ pencernaan. Apabila dibandingkan dengan talas bogor, gembili dan singkong, talas kimpul memiliki kandungan karbohidrat tinggi, rendah lemak, rendah kalori, mudah dicerna dan bebas gluten.
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University ini menyebut talas kimpul dapat dianggap sebagai bahan baku yang layak untuk mendapatkan pati resisten tipe III (RS3). Pati resisten ini bagus untuk kesehatan karena mencegah penyakit kardiovaskular, kanker kolon, diabetes, obesitas, dan osteoporosis.
"Pati resisten juga menyehatkan usus, memudahkan penyerapan zat gizi mikro, hingga meningkatkan jumlah mikroorganisme probiotik dalam tubuh,” ujar dia.
Evy mengatakan talas kimpul juga memiliki komponen bioaktif, seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid, diosgenin hingga fenol. Dia menyebut diosgenin bagus untuk kecantikan karena menjaga kesehatan kulit (anti aging).
“Selama ini, talas kimpul hanya diolah dengan cara direbus dan digoreng, padahal talas kimpul bisa dijadikan tepung yang kemudian diolah menjadi cookies, roti tawar, mie kering, mie kering sagon substitusi kimpul, mie basah, bakso, brownies, bahan pengental makanan,” ujar Ketua Dewan Guru Besar (DGB) IPB University ini.
Evy menyebut dengan ragam olahan tersebut talas kimpul berpotensi menjadi salah satu bahan pangan yang bisa mendukung ketahanan pangan Indonesia. Dalam beberapa tahun ini, DGB IPB University sangat gencar mendukung sagu sebagai sumber karbohidrat untuk ketahanan pangan Indonesia.
Talas kimpul adalah salah satu kekayaan Indonesia lantaran bisa tumbuh di bawah tegakan hutan tapi juga bisa dibudidayakan.
"Kita sudah coba (olahan talas kimpul) dan sangat-sangat layak rasanya. Dengan upaya menjadi tepung, maka lebih luas penggunaannya. Saya kira secara organoleptik sangat layak dan secara kesehatan juga sangat bagus sekali," ujar dia.
Industri tepung talas kimpul juga sudah ada di wilayah Gunung Rinjani, Lombok. Lombok, di bawah Gunung Rinjani merupakan endemik talas kimpul.
"Di sana belum ada pasarnya. Maka kami mencoba ciptakan pasar dengan menggandeng puluhan kelompok tani dan 2.500 petani,” ujar pemilik De Talas, Boyke.
Boyke mengungkapkan bahan baku talas kimpul dipilih karena tanamannya toleran dan minim penyakit. Potensinya, 1 hektare lahan hutan bisa ditanami 4.000 pohon atau 12 ton talas (tanpa pemeliharaan khusus).
“Jadi, per hektare bisa dapat tiga ton tepung. Bicara ketahanan pangan, yang bisa mensubstitusi tepung terigu dengan efisien adalah talas kimpul,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id