Dua siswi SMKN 4 Kota Jambi melakukan pengukuran pesanan baju Presiden Joko Widodo. DOK BPMI Setpres
Dua siswi SMKN 4 Kota Jambi melakukan pengukuran pesanan baju Presiden Joko Widodo. DOK BPMI Setpres

Jahit Baju untuk Jokowi, 4 Siswi SMKN 4 Kota Jambi Diundang Upacara HUT RI di Istana

Ilham Pratama Putra • 17 Agustus 2023 17:45
Jakarta: Sebanyak empat siswi SMKN 4 Kota Jambi mendapat kesempatan langka mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Agustus 2023. Mereka dapat undangan khusus lantaran sudah membuat baju untuk Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beberapa waktu lalu.
 
Keempatnya, yakni Zaqia Cahyacamila, Sunia Ariska, Zea Abadiah, dan Ayu Wulandari. Mereka masing-masing membuat satu baju untuk Presiden dan Ibu Negara, yakni, baju batik khas Jambi untuk Jokowi dan outer untuk Iriana.
 
Mereka juga membuat dua kemeja putih lengan panjang untuk Jokowi. Kemeja putih ini dikenakan Presiden saat berkunjung ke SMKN 2 Bengkulu Tengah beberapa waktu lalu.

Ayu Wulandari mengaku tidak menyangka bisa menjadi bagian dari tamu undangan di Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka. “Jangankan upacara di Istana. Membayangkan pergi ke Jakarta saja saya tidak pernah,” kata Ayu, Kamis, 17 Agustus 2023.
 
Seperti halnya Ayu, siswi lainnya juga mengakui hal yang sama. Mereka tidak menyangka baju-baju yang mereka jahit akan membawa keempatnya terbang ke Jakarta dan menjadi tamu undangan upacara HUT Kemerdekaan RI.
 
“Tetangga kami di rumah sampai mengira kami bohong kalau kami diundang Presiden untuk upacara bendera. Mereka baru benar-benar percaya saat kami berangkat ke Jakarta,” cerita Sunia.
 
Mereka tak pernah berharap banyak usai membuat baju untuk Presiden dan Ibu Negara. Pasalnya, baju-baju yang mereka buat tidak kunjung terdengar kabarnya setelah dijemput Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di sekolah.
 
“Lama kami menunggu kabar apakah Bapak Presiden suka atau tidak dengan baju yang kami buat. Kami sampai kayak hopeless. Ingin rasanya melihat baju kami dipakai sama Presiden lewat foto saja tidak masalah,” ujar Zaqia.
 
Di tengah harap dan cemas, akhirnya kabar baik itu datang. Berita Presiden Joko Widodo mengenakan kemeja putih saat kunjungan kerja di Bengkulu membuat mereka lega sekaligus bangga.
 
“Tapi, kami sempat takut juga kalau berita itu (Presiden kenakan baju SMKN 4 Kota Jambi) hoaks. Bu Asmi (kepala sekolah) sampai nangis pas baca berita itu,” kenang Zea.
 
Di tengah euforia kebahagian, kabar gembira kembali datang. Mereka diundang ke Istana Merdeka untuk menghadiri upacara kemerdekaan.
 
“Benar-benar kabar yang paling indah yang pernah kami dengar. Sebuah pencapaian luar biasa bagi kami sejauh ini. Kami sangat beruntung dan bangga jadi siswi SMK,” ujar Qia.
 
Proses pembuatan baju sendiri diakui Qia dan teman-temanya cukup dramatis. Setiap detail dalam pengerjaan baju benar-benar penuh doa dan harapan.
 
“Setiap kali kami mulai mengerjakan, apakah buat pola atau menjahitnya, kami selalu membayangkan baju ini dipakai dan disukai oleh Presiden. Kami tidak berhenti doa,” kata Qia.
 
Sebenarnya, kata Qia, untuk kompetensi menjahit, ia dan rekannya cukup percaya diri. Terlebih, mereka sudah dibekali keterampilan menjahit sejak kelas 10.
 
Selain itu, mereka juga sudah magang di industri untuk mendalami kemampuan menjahit di dunia nyata. Sehingga, rasa percaya diri menjadi kuat saat membuat baju-baju yang dikerjakan selama delapan hari tersebut.
 
“Kalau untuk kompetensi kami percaya diri. Tapi sekali lagi karena ini yang akan memakai bajunya adalah Presiden, jadi ya sempat grogi dan agak takut-takut,” beber Qia.
 
Setelah berhasil menjahit baju dan diundang ke Istana Merdeka, keempatnya ingin bisa beraudiensi langsung dengan Jokowi. Mereka berharap bisa mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, sekaligus sambil membuka usaha.
 
Siswi-siswi ini sudah dibekali dengan kompetensi keahlian yang bisa menjadi modal membuka usaha sesuai passion yang mereka tekuni selama ini. Terlebih, keempatnya rata-rata sudah mulai membuka usaha jahit kecil-kecilan di rumah masing-masing.
 
Namun, sebagai anak bangsa yang ingin maju, keempatnya masih tetap ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Mereka ingin tidak hanya sekadar menjadi penjahit biasa saja, tetapi bisa mencapai karier terbaik di industri fesyen.
 
“Saya ingin seperti Kak Ivan Gunawan,” kata Qia.
 
Bagi Qia dan rekan-rekannya salah satu keuntungan sekolah di SMK adalah keleluasaan untuk bisa bekerja, berwirausaha, ataupun melanjutkan setelah selesai sekolah.
 
“Pokoknya kami bangga jadi anak SMK,” tegas Qia.
 
Baca juga: Lilly Wenda, Siswi SMAN 1 Wamena yang Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Upacara HUT ke-78 RI

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan