Ilustrasi salat. Medcom
Ilustrasi salat. Medcom

Tata Cara Salat Tahajud: Niat, Rakaat, Bacaan Surat, hingga Doanya

Renatha Swasty • 23 Maret 2023 17:12
Jakarta: Tahajud merupakan salah satu salat sunnah di sepertiga malam, yakni sebelum waktu salat subuh mulai pukul 01.01 WIB hingga sebelum azan subuh. Tahajud secara bahasa berarti berupaya melawan atau meninggalkan tidur, sementara itu secara istilah fiqih adalah salat sunnah malam hari setelah tidur.
 
Hukum salat Tahajud adalah sunnah berdasarkan ijmâ’ ulama. Kesunnahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan Nabi Muhammad. (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, I: 267; Muhammad as-Syirbini al-Khatib, al-Iqnâ’ fî Halli Alfazhi Abî Syujâ’, I: 116).
 
Nah, berikut bakal dibahas tata cara salat Tahajud: niat, rakaat, bacaan surat, dan doa dikutip dari laman nu.or.id:

Keutamaan

Keutamaan salat Tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits yang di antaranya sebagai berikut:

Artinya, "Dan dari sebagian malam salat tahajudlah kamu (Muhammad) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79).
 
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dan ia marfu’kan kepada Nabi Muhammad, ia berkata: ‘Nabi ditanya salat apa yang paling utama setelah salat Maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadan?’ Lalu Nabi menjawab: ‘Salat paling utama setelah salat Maktubah adalah salat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadan adalah puasa bulan Allah, Muharam’,” (HR Muslim).
 
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili ra, dari Rasulullah, beliau bersabda: ‘Kalian lakukanlah terus qiyâmyul lail (dengan melakukan salat Tahajud), karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Qiyâmul lail (dengan melakukan salat Tahajud) merupakan ibadah kalian kepada Tuhan kalian, melebur berbagai kesalahan dan mencegah dari dosa’,” (HR al-Hakim dan ia berkata, “Ini adalah hadits shahih sesuai syarat al-Bukhari).

Ketentuan rakaat dan bacaan surat

Salat Tahajud dapat dilakukan setelah bangun tidur di malam hari. Tidak ada batas maksimal jumlah rakaatnya. Hendaknya setiap malam tidak dikosongkan dari salat Tahajjud, meskipun dua rakaat.
 
Adapun bacaan surat setelah al-Fatihah dapat memilih surat mana saja dalam Al-Qur’an, baik surat pendek maupun surat panjang. Namun, menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap 40 hari, atau jangka waktu lebih banyak atau sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam salat Tahajud, sesuai kadar kesemangatannya. Hal ini seiring firman Allah:
 
Artinya, “ … Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an.” (QS al-Muzammil: 20). (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, juz I, halaman 267).

Tata cara, niat, dan doa

Saalat Tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana salat-salat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam sebagaimana berikut:

1. Mengucapkan niat salat Tahajud

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”    

2. Niat dalam hati

Niat bersamaan takbîratul ihrâm dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.

3. Setelah salam atau selesai seluruh saalat kemudian membaca doa:

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
 
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
 
Doa ini dianjurkan dibaca seusai salat tahajud. Doa Rasulullah ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim.
 
Baca juga: Daftar Surat Pendek Untuk Salat Tarawih 11 Rakaat Lengkap dengan Urutannya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan