Tari Sireh dilakoni para remaja di Dusun Tebango, Desa Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Medcom.id/Fachri Audia Hafiez.
Tari Sireh dilakoni para remaja di Dusun Tebango, Desa Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Medcom.id/Fachri Audia Hafiez.

Tari Sireh Tutup Rangkaian Seniman Mengajar 2019

Fachri Audhia Hafiez • 04 September 2019 06:43
Tebango: Rangkaian Seniman Mengajar 2019 resmi ditutup di Dusun Tebango, Desa Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tari Sireh Tebango menjadi salah satu kesenian yang ditampilkan dalam acara tersebut.
 
Tari Sireh dilakoni para remaja di Dusun Tebango. Riuh tepuk tangan penonton bersahutan saat tari khas daerah tersebut ditampilkan.
 
Riuh penonton tak kalah semarak saat Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Arnowadi menjelaskan Tari Sireh sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional (WBTB).

"Besok pada tanggal 11 Oktober 2019, pak bupati Lombok Utara (Najmul Akhyar) terima sertifikat sudah menjadi WBTB Nasional," kata Arno dalam sambutannya di lokasi, Selasa, 3 September 2019.
 
Sejumlah kesenian juga ditampilkan dalam acara penutupan ini, seperti pembacaan naskah lontar Sasak dan pertunjukan teater-tari kolaborasi warga Lombok utara dari komunitas tiga agama berjudul 'Siuk Ate Sopok Angen'. Sejumlah remaja juga menampilkan teater tradisi cupak Gurantang dan memutarkan film dokumenter lokal dan fiksi: Bumi Menghina dan Hikayat Dayan Gunung.
 
Arno berpesan kepada generasi muda agar melestarikan budaya di wilayah Lombok. Tak hanya itu, melestarikan budaya diyakini bakal menjaga keharmonisan keberagaman budaya.
 
"Kalau dari ekonomi mungkin jauh tetapi kita terkenal karena dilihat dari sosial dan budaya, paling aman. Walaupun beda agama dan tetap bersatu dan tidak terjadi perkelahian antar agama," ujar Arno.
 
Anggota tim Seniman Mengajar 2019 Bidang Seni Rupa Arief Hadinata berharap Kabupaten Lombok Utara mampu mengembangkan berbagai budaya dan seni yang diwariskan secara turun temurun. Artinya, kesenian lokal perlu dikembangkan agar mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di sektor pariwisata.
 
"Kami selalu merasa terharu dengan antusiasme para penggila kesenian mereka," ujar Arief.
 
Seniman Mengajar merupakan bagian program Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program ini dirancang sebagai ruang dialog, kolaborasi, dan partisipasi antara seniman dengan masyarakat di daerah.
 
Program ini menjadi wadah bertukar informasi, pengetahuan, berkarya, serta membangun jejaring guna menciptakan ekosistem seni yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Kegiatan diterapkan di 12 lokasi dengan waktu pelaksanaan selama 43 hari pada bulan Juli hingga September 2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan