Melihat tingginya animo tersebut, pemerintah negara Australia tidak segan-segan menawarkan berbagai beasiswa bagi masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studi di tingkat pascasarjana. Salah satunya adalah Australia Awards Scholarship (AAS), program beasiswa dari pemerintah Australia yang menawarkan kesempatan menempuh studi di universitas bergengsi di negeri Australia.
“Australia Awards Scholarship (AAS) ini merupakan beasiswa internasional bergengsi yang menawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi, riset, dan pengembangan profesi di Australia,” papar Nanda Agastya Wardana, salah satu awardee AAS, dikutip dari laman UNAIR, Sabtu, 19 Februari 2022.
Beasiswa AAS, lanjut Nanda, menawarkan pembiayaan penuh bagi mereka yang dinyatakan lolos seleksi untuk menempuh perkuliahan di kampus-kampus Australia.
“Selain pembiayaan uang kuliah, fasilitas yang diberikan oleh AAS ini juga mencakup biaya pengurusan visa dan tiket pesawat bagi para awardee. Sebelum diberangkatkan ke Australia, para awardee diberikan persiapan selama 7-9 minggu,” lanjut mahasiswa yang mengambil studi Master of Counselling di Monash University itu.
Di Indonesia sendiri, lanjut Nanda, AAS menawarkan tiga tipe beasiswa. Mahasiswa dapat memilih salah satu program yang disediakan seperti program kuliah pascasarjana (tingkat master dan PhD), program kuliah singkat sesuai bidang, serta Split-Site Master Program (SSMP) di mana mahasiswa berkesempatan untuk berkuliah baik di Australia maupun di Indonesia.
Nanda juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dipersiapkan guna mengikuti seleksi penerimaan AAS. Persiapan itu seperti skor tes IELTS atau TOELF IBT, surat rekomendasi, curriculum vitae, esai diri, dan syarat pendukung lainnya.
“Untuk lama persiapan, menurut saya setiap orang berbeda-beda, ya. Namun, memiliki waktu yang banyak untuk persiapan akan lebih baik,” ucap Nanda.
Ia mengungkapkan, bahwa dibutuhkan waktu enam bulan lamanya baginya untuk mempersiapkan seleksi AAS.
Baca juga: Catat! Beasiswa Jalur Rapor di 2022
Nanda juga mengungkapkan bahwa setelah dinyatakan diterima, awardee akan diminta untuk menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa setelah menyelesaikan studi, mereka harus meninggalkan negara Australia selama minimal dua tahun lamanya.
“Jadi, kalau misalnya saya menyelesaikan studi pada tahun 2021, artinya saya tidak diperbolehkan masuk ke negara Australia sebelum tahun 2023,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id