Mengenal 8 Bagian Jangka Sorong dan Cara Membacanya

Jakarta: Jangka sorong merupakan alat yang dapat mengukur benda-benda berukuran kecil secara presisi. Alat ukur panjang ini lebih teliti daripada mistar, di mana ketelitiannya mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm.
 
Tak cuma mengukur panjang, jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur diameter, kedalaman, ketebalan, dan masih banyak lagi. Alat ciptaan Pierre Vernier, seorang ilmuwan asal Prancis, ini terdiri dari delapan bagian.
 
Melansir laman Quipper, berikut pembahasan mengenai bagian-bagian jangka sorong beserta cara membaca hasil pengukuran jangka sorong.

Bagian-bagian Jangka Sorong

Bagian-bagian jangka sorong adalah rahang bawah, rahang atas, pengukur kedalaman, skala utama rahang bawah, skala utama rahang atas, skala nonius rahang bawah, skala nonius rahang atas, serta pengunci.

Rahang bawah terdiri dari dua bagian, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Bagian ini berfungsi mengukur diameter luar suatu benda.
 
Rahang atas juga memiliki dua bagian, yakni rahang geser dan rahang tetap. Bagian ini berfungsi mengukur diameter bagian dalam suatu benda.
 
Pengukur kedalaman, atau disebut juga depth probe, terletak di bagian ujung jangka sorong. Ini berfungsi mengukur kedalaman suatu benda.
 
Skala utama rahang bawah berfungsi membaca hasil pengukuran dari suatu benda dalam sentimeter (cm). Bagian ini terdiri dari angka 0-17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm.
 
Skala utama rahang atas juga berfungsi menunjukkan hasil pengukuran dari suatu benda. Biasanya, hasil pengukuran ditunjukkan dalam satuan cm.
 
Skala nonius rahang bawah merupakan skala tambahan pada rahang bawah. Bagian ini berfungsi menunjukkan ketelitian jangka sorong.
 
Skala nonius rahang atas merupakan skala tambahan pada rahang atas. Bagian ini juga berfungsi menunjukkan ketelitian jangka sorong.
 
Adapun bagian pengunci berfungsi menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran.

Cara Membaca Jangka Sorong

Untuk mengukur sebuah benda menggunakan jangka sorong, langkah pertama yang mesti dilakukan ialah meletakkan benda tersebut di bagian rahang atas atau bawah. Kemudian, tekan bagian pengunci agar skalanya tidak bergeser selama proses pengukuran.
 
Supaya lebih mudah dimengerti, perhatikan ilustrasi pengukuran benda menggunakan jangka sorong sebagai berikut:
 

 
Untuk membaca hasil ukuran jangka sorong, perhatikan nilai yang ditunjuk oleh skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala utamanya adalah 2,4 cm.
 
Langkah selanjutnya ialah tentukan skala nonius. Caranya, melihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala nonius yang ditunjuk adalah 7. Artinya, 7 x ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm.
 
Hasil akhirnya ditentukan dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius. Dari gambar di atas, maka hasil akhirnya ialah 2,4 cm + (7 x 0,01) cm = 2,47 cm.
 
Agar hasil pegukuran bisa presisi, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yakni sebagai berikut:

1. Pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jangan sampai hanya sekadar diletakkan permukaannya saja
2. Pastikan posisi angka nol dari skala ukur sejajar dengan muka rahang
3. Hindari pembacaan hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Hal itu bisa mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan bergerak
4. Saat mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan, misalnya ketebalan kayu, jangan menekan rahang ukurnya.

Demikianlah sekilas pembahasan mengenai bagian-bagian jangka sorong beserta cara membaca hasil pengukurannya. Tidak sulit, bukan? (Nurisma Rahmatika)
 
Baca: Matematika, Cara Mencari Rumus Keliling dan Luas Setengah Lingkaran serta Contoh Soalnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id