Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan penghargaan kepada tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur. DOK Kemendikbudristek
Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan penghargaan kepada tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur. DOK Kemendikbudristek

698 Tokoh dan Tenaga Pemugar Candi Borobudur Diabadikan di Prasasti

Renatha Swasty • 14 September 2022 09:23
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan apresiasi kepada tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur atas sumbangsihnya dengan wujud prasasti yang mencantumkan nama-nama tokoh dan pemugar Candi Borobudur. Prasasti ini ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
 
“Beberapa hari ini saya mendengar banyak pujian dari delegasi negara-negara G20 dengan pengalaman mereka di Borobudur. Dan semua itu adalah kerja keras Bapak dan Ibu dalam memugar Candi Borobudur pada 1973-1983, sehingga kita dapat menyaksikan kemegahannya seperti sekarang. Prasasti ini sebagai catatan sejarah agar dapat diingat serta menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur kita,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022. 
 
Pemugaran Candi Borobudur pertama kali dilakukan pada 1965 dan sempat terhenti. Kemudian, pada 1973 menjadi titik terang bagi kelanjutan pemugaran Candi Borobudur. 

Dengan dukungan penggalangan dana oleh UNESCO dan negara-negara sahabat, pada 10 Agustus 1973 pemugaran ke II Candi Borobudur resmi dimulai hingga akhirnya dinyatakan selesai pada 23 Februari 1983. Semangat gotong royong global untuk pemulihan sektor kebudayaan ini juga didorong oleh Kemendikbudristek dalam Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM).
 
Perwakilan pemugar Candi Borobudur I Gusti Ngurah Anom mengungkapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. Anom mengingatkan jangan hanya candi yang dikagumi, tetapi juga teknologi dan metode pemugaran Candi Borobudur harus bisa dikagumi bangsa lain.
 
“Tapi harus diingat bukan kami yang berjasa, kami hanya bertugas melakukan kewajiban sebagai anak bangsa, sehingga hasilnya dapat dilihat dunia,” kata Anom.  
 
Sejalan dengan pelaksanaan G20 bidang Kebudayaan yang mengangkat tema Culture For Sustainable Living, Kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan, prasasti ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa, dedikasi, dan pengetahuan pemugar Candi Borobudur untuk dapat menjadi inspirasi generasi berikutnya. Terdapat 698 nama tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur terukir pada prasasti yang terbuat dari bahan batu andesit kombinasi marmer ini. 
 
“Dengan diresmikan prasasti ini, semoga yang kita cita-citakan dari pelaksanaan G20 ini yakni sebagai jalan menuju kehidupan berkelanjutan dapat terwujud demi Indonesia tangguh dengan ragam budayanya,” tutur Nadiem.
 
Baca juga: Ribuan Masyarakat Borobudur Meriahkan Kirab Budaya Hingga Rapat Raksasa di G20

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan