"Semua itu bisa dilakukan secara bertahap dengan mudah, antara lain dengan rajin menulis catatan harian," kata Idrus saat menjadi narasumber dalam Lokakarya Menulis untuk Anak 9-14 Tahun di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Idrus mencontohkan Raden Ajeng Kartini dan Anne Frank. Kedua penulis itu memulai menulis dari kebiasaan menulis catatan harian.
"Bahkan, tulisan mereka berpengaruh pada generasi setelahnya," kata Idrus.
Khawatirkan teknologi
Di sisi lain, Idrus juga mengkhawatirkan gempuran teknologi. Dia khawatir, ketika Indonesia genap berusia 100 tahun pada 2045, kemampuan berbahasa anak Indonesia akan hilang."Teknologi digital telah menggantikan posisi orang-orang tua untuk berdongeng. Anak-anak yang tak lagi mendengar dongeng ini lebih senang bermain game dan menonton video yang disediakan internet," kata dia.
Menurut Idrus, anak-anak yang menjadi bagian dari bonus demografi seharusnya tumbuh menjadi generasi yang kreatif-produktif ketimbang konsumtif–pasif.
"Kita para orang tua memang telah mewariskan tradisi buruk, segan membaca dan terbiasa menulis dalam bahasa Whatsapp. Anak di usia 9 hingga 14 tahun ini harus dibukakan kesempatan untuk mengembangkan imajinasi dan logika melalui tulisan atau bacaan yang baik. Bukankah mereka generasi emas?" papar Idrus.
Apa pun bisa ditulis
Lokakarya diikuti 35 peserta. Selain Idrus, hadir sebagai pembicara, yakni pegiat literasi serta penulis cilik, Salwa Amalia K.Salwa yang merupakan siswa kelas 8 SMPN 24 Jakarta dan juara 3 Schoolunteer 2023-2024, menyemangati anak dan remaja TBM Bukit Duri Bercerita untuk segera memulai menulis. Menurut dia, apa pun bisa ditulis sesuai kesukaan masing-masing.
"Kita bisa menulis di buku harian. Jika sudah banyak catatan, bisa dibukukan,” kata Salwa yang sudah menerbitkan lima buku.
Pendiri Komunitas Readocil & Grandung ini menyarankan kepada remaja TBM Bukit Duri Bercerita untuk rajin membaca. Kemudian, rajin melatih membuat tulisan.
"Kalian pasti bisa," ujar dia.
Baca: 5 Rekomendasi Buku Inspiratif untuk Masa SMA |
Pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih (Kak Ning Nong) mengatakan kegiatan penguatan literasi ini merupakan kelanjutan dari aktivitas sebelumnya dengan tema yang berbeda.
"Kemampuan menulis akan sangat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan studi. Menulis juga tempat menuangkan berbagai ide," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News